Perbankan

BNI Sambut Baik Penurunan BI Rate, Ini Harapan Royke Tumilaar

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Penurunan BI Rate ini diyakini memberikan sinyal positif bagi sektor perbankan.

“Sinyal BI menurunkan suku bunga 0,25 (persen) itu sudah bagus banget. Itu berarti sinyal untuk banyak hal lah. Pasti impact-nya positif,” sebut Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar saat ditemui pada acara BNI Investor Daily Round Table di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

Harapan Penurunan Suku Bunga SRBI

Royke berharap langkah penurunan BI Rate ini diikuti dengan penurunan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Menurutnya, penurunan bunga SRBI akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perbankan dan pasar.

“Saya berharap sih sebenarnya suku bunga SRBI juga agak turun sedikit,” tambahnya.

Baca juga: BI Berhasil Serap Modal Asing Melalui SRBI Capai Rp934,87 Triliun

Lebih lanjut, pihaknya juga berharap pemerintah Indonesia bisa meningkatkan belanjanya lebih besar pada awal tahun ini. Mengingat, belanja pemerintah yang lebih tinggi turut meningkatkan aliran dana ke masyarakat, yang pada akhirnya bakal meningkatkan likuiditas di pasar.

Hal ini akan berdampak pada penurunan bunga SRBI.

“Makanya saya berharap spending pemerintah juga tinggi di awal tahun, di awal ini. Terus SRBI juga bisa dikecilkan sedikit, bunganya diturunkan, itu akan banyak,” tegas Royke.

Baca juga: Outstanding SRBI per Oktober 2024 Tembus Rp982,2 Triliun

Namun, Royke menyebut penurunan BI Rate ini tidak akan berdampak langsung pada kredit BNI, termasuk Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Ia juga belum dapat memastikan kapan bunga KPR akan menurun.

“Belum. Kita belum bisa lihat itu, nanti lihat (bunga KPR), kan itu reference rate-nya BI,” tukasnya.

Keputusan Bank Indonesia

Sebagai informasi, Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 14-15 Januari 2025 telah memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen. Selain itu, suku bunga Deposit Facility turun menjadi 5,00 persen, dan Lending Facility menjadi 6,50 persen.

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (15/1). (*) Steven Widjaja

Yulian Saputra

Recent Posts

Optimis, Sun Life Menargetkan Pertumbuhan Dobel di 2025

Jakarta – Sun Life menjadi salah satu perusahaan asuransi yang optimis menargetkan pertumbuhan dobel di… Read More

19 mins ago

IHSG Sesi I Bertahan di Zona Hijau pada Level 7.142

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, 16 Januari… Read More

1 hour ago

ANTAM Berkomitmen Capai Zero Fatality pada 2025, Begini Langkahnya

Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) kembali menegaskan komitmennya untuk mencapai zero fatality pada… Read More

2 hours ago

Suku Bunga BI Dipangkas, 3 Saham Big Banks Ini Diburu Asing

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga BI atau BI Rate di… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Nilai Pemangkasan Suku Bunga BI Bisa Tingkatkan Likuiditas

Jakarta - Bank Mandiri menilai keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate… Read More

2 hours ago

Utang Luar Negeri Pemerintah Tumbuh 5,4 Persen, jadi USD424,1 M per November 2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada November… Read More

2 hours ago