News Update

BNI dan LPP Yogyakarta Latih 500 Petani Tebu

Jakarta — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Yogyakarta untuk memberi pelatihan kepada 500 petani tebu dari Lampung dan Jawa Timur.

Pelatihan dilaksanakan secara bertahap dan dibagi dalam 5 Angkatan agar hasil pelatihan dapat diserap secara maksimal oleh para petani.

Corporate Secretary BNI, Kiryanto mengungkapkan, tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman petani dalam melakukan budidaya tanaman tebu secara benar.

“Kami juga ingin meningkatkan karakter positif serta kemampuan bermitra dengan para pemangku kepentingan. Selain itu, dengan pelatihan ini, kami coba untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship sehingga dapat meningkatkan kemandirian para petani tebu,” ujar Kiryanto di Jakarta, Selasa, 14 November 2017.

Pelatihan angkatan pertama sendiri dilaksanakan di Auditorium LPP Kampus Yogyakarta, hingga16 November 2017. Adapun para petani yang menjadi peserta pelatihan merupakan warga di sekitar kebun yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 7 Lampung.

Pada kesempatan selanjutnya, petani tebu yang diundang mengikuti pelatihan akan diperluas ke kota-kota lainnya, di lingkungan PTPN 10 dan PTPN 11 yaitu Mojokerto, Sidoarjo, Jombang, Kediri, Tulungagung, Lumajang, Jember dan Situbondo. Para petani peserta pelatihan ini merupakan mitra-mitra binaan BNI yang memperoleh dukungan kredit kemitraan.

Sejauh ini BNI telah menyalurkan kredit kemitraan kepada petani tebu di lingkungan PTPN 7 Lampung dengan plafon maksimal Rp29 miliar.

Adapun penyaluran kredit kemitraan kepada para petani di lingkungan PTPN 10 dan PTPN 11 Jawa Timur hingga akhir Oktober 2017 mencapai Rp37 miliar. BNI memperkirakan program kemitraan ini dapat mencapai Rp150 miliar pada akhir tahun 2017.

Setelah pelatihan selesai, para petani diharapkan dapat memperoleh kompetensi tambahan, baik Hard Competency maupun soft competency.

Hard Competency yang diperoleh antara lain mampu mempersiapkan lahan, pembibitan, pemeliharaan tanaman, taksasi, manajemen tebang muat angkut, dan penetapan rendemen, hingga mekanisme budi daya tebu.

Sedangkan Soft Competency yang diperoleh adalah character building, kemampuan bermitra dengan stakeholder, komunikasi dan teknik negosiasi, serta membangun jiwa kewirausahaan. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

31 mins ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

1 hour ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

2 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

4 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

4 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

5 hours ago