Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) menandatangani Nota Kesepahaman Perpanjangan Kerja Sama Capacity Building Pendampingan sebagai Bank Devisa.
BNI melanjutkan program berbagi pengetahuan kepada Bank Victoria terkait transaksi-transaksi yang dilakukan oleh sebuah bank devisa, antara lain transaksi kiriman uang (remittance), perdagangan internasional (trade finance), treasury, dan transaksi interbank lainnya.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilaksanakan di Jakarta, Kamis, 29 September 2016 oleh Direktur Treasury dan Internasional BNI Panji Irawan dengan Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu dan didampingi oleh Wakil Direktur Utama Bank Victoria Rusli.
Panji mengungkapkan, melalui kerja sama ini, BNI akan menyediakan program-program peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Bank Victoria agar memiliki kemampuan untuk melayani transaksi-transaksi yang diberikan oleh sebuah bank devisa. Dengan pendampingan BNI tersebut, Bank Victoria akan semakin memenuhi syarat untuk mendapatkan izin sebagai bank devisa yang saat ini sedang diusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini akan terus melanjutkan proses peningkatan kapasitas Bank Victoria dan BNI dalam mengembangkan bisnis perbankan, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Nota Kesepahaman ini juga akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dalam bentuk peningkatan kompetensi dan kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan di dunia perbankan yang semakin ketat. Kerja sama ini juga akan membuahkan hasil berupa peningkatan transaksi antar BNI dan Bank Victoria.
Berbicara dalam acara penandatanganan tersebut, Daniel Budirahayu mengatakan, kerja sama ini sangat penting seiring dengan tujuan Bank Victoria untuk mendapatkan izin sebagai Bank Devisa. “Dengan adanya kerja sama BNI – Bank Victoria dalam transaksi perbankan khususnya transaksi internasional, baik transaksi trade finance, remittance maupun treasury, hal ini akan meningkatkan daya saing Bank Victoria di industri perbankan,” tukasnya.
BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang memiliki Kantor Cabang di Luar Negeri yaitu pada tahun 1955 di negara Singapura, BNI saat ini telah memiliki 6 Kantor Cabang Luar Negeri masing-masing di Hong Kong (1963), Tokyo (1969), New York (1971), London (1987), Seoul (2016), satu sub-branch di Osaka (2013) dan satu (1) Representative Office di Myanmar (2015).
BNI memiliki jasa remitansi mudah, cepat dan aman yang didukung oleh lebih dari 1.800 outlet BNI serta agen BNI yaitu Pos Indonesia, Alfamart, Pegadaian, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan mitra lainnya yang telah bekerjasama dengan total sebanyak 16.000 outlet.
BNI juga menyediakan layanan trade finance yang unggul dan terus dikembangkan untuk mendukung komitmen Half Day Service, memastikan layanan yang diberikan oleh staf bersertifikasi, menggunakan BSTP (BNI e-Smart Trade Portal) yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi trade secara online dan realtime.
Sampai dengan Agustus 2016, BNI membukukan peningkatan pendapatan trade finance yang signifikan yaitu sebesar 65% secara YoY yang didorong oleh peningkatan fee based income sebesar 90%.
Keberhasilan BNI tersebut telah membawa BNI memperoleh penghargaan The Best International Division in Southeast Asia selama tiga tahun berturut-turut dari Alpha Southeast Asia dan the Leading Counterparty Bank tahun 2014-2015 dari The Asian Banker. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More