Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15-17 persen pada tahun ini, yang pendanaannya tidak sepenuhnya bergantung pada dana pihak ketiga (DPK). Perseroan juga berniat mencari tambahan likuiditas lewat surat utang dan pinjaman bilateral.
Hal tersebut tidak terlepas dari rasio kredit terhadap DPK (LDR) BNI yang sudah di level 90,4 persen per akhir tahun lalu. “Rp5 triliun dalam bentuk bond (surat utang). Lalu kombinasi sekitar Rp10 triliun. Denominasinya dalam rupiah Rp10 triliun, valasnya USD500 juta,” tukas Direktur Treasuri dan Internasional BNI, Panji Irawan di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More