Penyisihan pendapatan untuk cadangan kerugian memangkas raihan laba bersih BNI. Paulus Yoga
Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membukukan laba bersih sebesar Rp2,43 triliun pada semester satu 2015, turun 50,8% dibanding Rp4,93 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni menjelaskan, bahwa perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp12,26 triliun. “Naik 14% dalam setahunan (dari Rp10,75 triliun),” ucapnya di Gedung BNI 46, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2015.
Sementara pendapatan nonbunga tercatat tumbuh 2% dari Rp4,2 triliun menjadi Rp4,29 triliun.
Penurunan laba bersih sendiri akibat kenaikan NPL sehingga perseroan mencadangkan lebih banyak dana. “Peningkatan pencadangan bermasalah, tambah CKPN untuk mengantisipasi kenaikan NPL jadi 138,8%,” tutur Baiquni.
NPL atau rasio kredit bermasalah perseroan sendiri mengalami kenaikan dari 2,2% secara gross pada semester satu 2014, menjadi 3% pada periode sama tahun ini.
Dari sisi penyaluran kredit BNI tumbuh 12,1% menjadi Rp288,7 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) naik 4,2% menjadi Rp327,26 triliun. Sedangkan posisi aset tumbuh 5,7% menjadi Rp430,96 triliun.
Adapun rasio keuangan lainnya tercatat, rasio kecukupan modal (CAR) di level 17,1%, rasio kredit terhadap DPK (LDR) 87,6%, marjin bunga bersih (NIM) 6,5%, return on assets (ROA) 1,5% dan return on equity (ROE) 9.5%. (*)
@bangbulus
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More