Jakarta–PT Bank Negara Indonesia, (Persero) Tbk (BNI) menjadi bank pertama yang melakukan revaluasi aset.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Perseroan telah melakukan revaluasi aset tetap per tanggal 30 September 2015 dan telah mendapatkan keputusan dari Direktur Jenderal Pajak No.KEP-2547/WPJ.19/2015 tanggal 18 Desember 2015 yang diterima oleh Perseroan tanggal 21 Desember 2015.
“Kita sudah revaluasi, pokoknya kita yang pertama,” kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di kantornya, Rabu 23 Desember 2015.
Berdasarkan keterbukaan nilai buku sesudah revaluasi mencapai Rp16,57 triliun dari nilai buku sebelum revaluasi Rp4,28 triliun. Dengan demikian selisih atas revaluasi yang dilakukan BNI itu Rp12,29 triliun.
Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Untuk Tujuan Perpajakan Bagi Permohonan Yang Diajukan Tahun 2015 dan Tahun 2016, perusahaan yang mengajukan revaluasi aset tahun ini akan mendapatkan diskon pajak 3%. Selain BNI, tiga bank BUMN lainnya juga berniat mengajukan permohonan revaluasi aset tahun ini. (*) Ria Martati
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More