Perbankan

BNI Bakal Tambah Kantor Luar Negeri, Dua Negara Ini yang Dibidik

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) mengungkapkan rencana untuk menambah kantor luar negeri (KLN) pada 2024, yakni Amerika Serikat (AS) dan Australia.

Direktur Wholesale & International Banking BNI, Silvano Rumantir mengatakan rencana tersebut merupakan mandat dari Kementerian BUMN untuk menjadi Indonesian International Leading Bank.

“BNI diberikan mandat oleh Kementerian BUMN untuk menjadi Indonesia Internasional Leading Bank. Untuk menjawab pertanyaan itu, kami miliki strategi follow the Indonesia client,” ujar Silvano dalam Konferensi Pers, Jumat 26 Januari 2024.

Baca juga: Setelah Stock Split, Harga Saham BNI Meroket 16,5 Persen di Akhir 2023

Meski demikian, pihaknya akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian atau prudent dalam melakukan ekpansi. Namun, Silvano memastikan bahwa kehadiran BNI dapat memberikan nilai tambah.

“Di  Amerika sendiri saat ini kami sudah memiliki kantor luar negeri atau KLN di New York, namun tentunya kami terbuka dan terus menggali potensi-potensi yang ada baik di bagian lain di Amerika, maupun di Australia di mana hal-hal yang menjadi consideration,” ucap Silvano.

BNI mempertimbangkan sejumlah hal dalam membuka KLN. Pertama, mapping perusahaan Indonesia yang melakukan bisnis di negara tersebut. Kedua, mapping perusahaan negara yang melakukan bisnis di Indonesia.

Kemudian, ketiga detail tentang dispora Indonesia di negara tersebut. Keempat, investasi dari negara tersebut di Indonesia dan hubungan perdagangan dengan negara tersebut atau ekspor impor. Terakhir, potensi UMKM yang bisa go global ke negara-negara tersebut. 

Silvano menambahkan, target yang diharapkan dalam membentuk KLN baru, tentunya harus memberikan value added dan kemudahan bagi klien-klien bank pelat merah itu serta mampun mendorong pertumbuhan bisnis BNI yang berkelanjutan.

Baca juga: Kredit Tumbuh 7,6 Persen, Pembiayaan Hijau BNI Ikut Meroket 67,9 Triliun di 2023

Tentunya hal ini tak terlepas dari berbagai tantangan di antaranya BNI perlu memahami regulasi yang berlaku di negara tersebut. Kemudian, BNI perlu memahami market di dalam memetakan persaingan maupun potensi bisnis yang akan digarap.

“Untuk pegembangan bisnis global ini. Kami terus melakukan penguatan di divisi internasional dan di divisi-divisi terkait lainnya, sehingga optimalisasi bisnis di kantor luar negeri yang sudah ada dan juga ekspansi pengembangan di kantor luar negeri yang baru, secara prudent dan berkelanjutan dapat tercapai,” paparnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

2 hours ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

10 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

10 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

12 hours ago

Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More

12 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

14 hours ago