Ekonomi dan Bisnis

BKPM Sebut Hilirisasi Mesin Pendongkrak Ekonomi, Ini Alasannya

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut hilirisasi menjadi salah satu mesin pendongkrak ekonomi nasional. Hilirisasi menciptakan sumber pendapatan negara.

Bahlil mengklaim jika mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi harus dipacu di atas 7 persen. Pendapatan per kapita harus di atas 10 ribu dolar AS dan GDP harus 5-6 terbesar di dunia.

“Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,” ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis, 11 Juli 2024.

Bahlil juga mengatakan hilirisasi sebagai salah satu mesin pendongkrak ekonomi. Maka itu, Kementerian Investasi membuat “Desain Besar untuk Hilirisasi”, baik di sektor oli dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.

Baca juga: Gapai Hilirisasi Industri Komponen, Menteri Teten Minta Pelaku Sektor Otomotif Gandeng UMKM

“Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,” paparnya.

Oleh sebab itu, setiap investasi yng masuk ke daerah, diwajibkan berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan UMKM lokal daerah. Orang daerah harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tidak hanya menjadi penonton.

“Tugas nanti praja-praja yang baru selesai pulang jadi pegawai daerah, tolong tuntun teman-teman yang baru selesai sekolah untuk menjadi pengusaha supaya mereka bisa membangun daerah dan ekonominya bisa dikuasai sendiri,” tambahnya.

Di kesempatan, Rektor IPDN Prof Hadi Prabowo menambahkan, hilirisasi adalah merupakan proses transformasi ekonomi berkelanjutan yang mendasarkan pada komoditas bernilai tambah tinggi guna memasuki struktur ekonomi yang lebih kompleks.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Tumbuh Double Digit, Berkat Hilirisasi Jokowi?

Selain menciptakan nilai tambah, hilirisasi juga digagas untuk meningkatkan produktivitas. Tujuannya agar Indonesi bisa meningkatkan nilai rantai pasok industri dan melindungi komoditas yang dimiliki dari gejolak harga.

“Kemudian kita bisa mencapai puncak pohon industri dan tentu mendukung kekuatan ekonomi dalam negeri,” tegasnya. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Adu Laba Bank Digital per September 2024, Siapa Juaranya?

Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More

2 hours ago

397 Saham Merah, IHSG Ditutup Turun 0,38 Persen

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More

2 hours ago

Pajak Digital Sumbang Rp29,97 Triliun hingga Oktober 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More

3 hours ago

Fungsi Intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) Moncer di Triwulan III 2024

Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More

4 hours ago

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

4 hours ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

5 hours ago