Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar kegiatan Diseminasi Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis sebagai tahap akhir dari rangkaian penyusunan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2022 yang telah dimulai sejak bulan Juni lalu.
Hal tersebut dilakukan, untuk terus mendorong transformasi ekonomi melalui hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam (SDA) di Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Kementerian Investasi/Sekretaris Utama BKPM, Ikmal Lukman, mengatakan bahwa, pembentukan Kedeputian Hilirisasi Investasi Strategis untuk menunjang terealisasinya hilirisasi investasi berkualitas di Indonesia.
“Melalui hilirisasi, maka akan terbuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, meningkatkan ekspor, dan pada akhirnya diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Ikmal dalam keterangan resmi di Jakarta, 29 Desember 2022.
Selain itu, Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM, Heldy Satrya Putera, memaparkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai peta jalan hilirisasi investasi strategis yang telah disusun kepada para stakeholder terkait.
Kemudian, ia menambahkan bahwa, peta jalan hilirisasi tersebut meliputi delapan sektor yang memuat produk prioritas hilirisasi dari 21 komoditas yang dipilih berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya minyak bumi, gas bumi, mineral, batubara, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan.
Sedangkan, terdapat tujuh aspek yang dimuat dalam peta jalan tersebut antara lain terkait kebijakan, hulu, industri, rantai pasok dunia, infrastruktur kawasan, analisis risiko, dan rekomendasi kebijakan.
“Arah hilirisasi ini kami buat scoring (penilaian), jadi ada formulasi untuk mengetahui mana hilirisasi yang terbaik. Diharapkan peta jalan ini mampu memberikan proyeksi yang tepat bagi langkah yang akan diambil untuk pengembangan hilirisasi di Indonesia,” ujar Heldy dalam kesempatan yang sama.
Adapun, tren realisasi investasi ini menunjukkan perubahan yang cukup signifikan sejak dilaksanakannya hilirisasi di Indonesia. Transformasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah sejak tahun 2019-2021 menunjukkan bahwa Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya meningkat 90,7% dari Rp61,6 triliun menjadi Rp117,5 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More