Jakarta–Penanaman Modal Asing (PMA) diproyeksikan masih mendominasi porsi target realisasi investasi tahun 2016 yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan presentase mencapai 65% dengan nilai mencapai Rp386 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat ditargetkan Rp208,4 triliun atau setara dengan 35% dari total target investasi sebesar Rp594,8 triliun.
Sementara jika dibandingkan dengan data realisasi investasi BKPM, porsi target PMA tersebut sedikit menurun dari realisasi investasi periode Januari-September 2015 yang mencapai 66,7% dengan nilai investasi sebesar Rp 266,8 triliun. Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, bahwa target yang dicanangkan adalah bagian dari upaya BKPM untuk menyeimbangkan aliran modal yang masuk dari dalam negeri dan asing.
“Kita terus berupaya untuk mendorong investasi dalam negeri, sehingga dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan harapannya bisa 60 berbanding 40,” ujar Franky dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 23 Desember 2015.
Menurutnya, realitas yang ada saat ini baik minat investor maupun kesiapan industri dalam negeri cukup kondusif untuk mencapai target komposisi PMA dan PMDN tersebut. “Investor asing cukup antusias untuk masuk menanamkan modalnya di Indonesia terutama dari Asia yang mendominasi. 48% realisasi investasi 2010-kuartal III-2015 berasal dari Asia,” tukasnya.
Keseimbangan komposisi PMA dan PMDN juga terlihat dari rencana investasi yang masuk ke BKPM. Franky menjelaskan BKPM memproyeksikan proporsi rencana investasi dari PMA mencapai Rp1.087 triliun atau 64,7%. Proporsi PMA ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 74,1% dari seluruh rencana investasi yang masuk ke BKPM.
Sementara rencana investasi PMDN diproyeksikan Rp593,6 Triliun atau 35,3% naik dari proporsi tahun 2014 sebesar Rp335,7 Triliun atau 26,9% .
Sebelumnya, Franky pernah mengungkapkan, untuk tahun 2016 mendatang, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp594,8 triliun yang terdiri dari investasi yang berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp302,6 triliun atau setara dengan 50,9% dan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp292,2 triliun atau 49,1%.
Realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp400 Triliun, meningkat 16,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp342 Triliun. Realisasi investasi tersebut sudah mencapai 77% dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp519,5 Triliun. Dari realisasi investasi per September tersebut, PMDN meningkat 16,4% sebesar Rp133,2 triliun diibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9% sebesar Rp266,8 Triliun.
Dari sisi tenaga kerja realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang, naik 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 960.336 orang. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More
Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More
Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More