Categories: Ekonomi dan Bisnis

BKPM: Jepang Bakal Jadi Lumbung Investasi di RI

Jakarta–Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjaga tren positif investasi Jepang yang masih menunjukkan minat dan komitmen investasinya yang tinggi. Oleh sebab itu, Kepala BKPM Franky Sibarani akan melakukan promosi investasi berkerjasama dengan Kadin Jepang.

Sementara berdasarkan data BKPM periode 22 Oktober 2014 hingga 4 Desember 2015 tercatat, minat investasi Jepang sebesar US$11,4 miliar (setara dengan Rp153,9 triliun dengan kurs Rp13.500) dan komitmen investasi ditandai dengan perusahaan Jepang yang telah mendapatkan izin prinsip mencapai US$5,7 miliar (Rp76,9 triliun).

“Jepang tetap akan menjadi salah satu lumbung investasi FDI yang masuk ke Indonesia untuk tahun depan. Minat maupun  stock komitmen yang masuk masih cukup tinggi hingga akhir tahun ini,” ujar Franky dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015.

Dalam kerjasamanya dengan Kadin Jepang, BKPM akan menyampaikan beberapa perkembangan kebijakan termasuk diantaranya yakni, layanan izin investasi 3 jam, peluang investasi di berbagai sektor terutama sektor prioritas di antaranya seperti industri padat karya, infrastruktur, dan Pariwisata dan kawasan.

“Tiga sektor prioritas tersebut merupakan kontributor utama investasi dari Jepang,” tukas Franky.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa tiga sektor prioritas merupakan kontributor utama minat yang dikategorikan serius oleh tim Marketing Officer BKPM. Minat investasi tersebut terdiri dari sektor padat karya mencapai US$2,05 miliar, sektor infrastruktur US$700 juta dan sektor pariwisata dan kawasan US$650 juta.

“Sedangkan dari perusahaan Jepang telah mendapatkan izin prinsip (komitmen investasi ) sektor infrastruktur mencapai US$4,6 miliar dan industri padat karya US$607 juta,” ucap Franky.

Jepang merupakan salah satu kontributor utama terhadap pencapaian target realisasi investasi Indonesia. Dari data realisasi investasi yang dikeluarkan oleh BKPM periode Januari-September 2015, Jepang menduduki peringkat ketiga dengan nilai mencapai US$2,5 miliar dengan 1.318 proyek.

Sementara Singapura menempati posisi teratas dengan nilai US$3,55 miliar dengan 1.999 proyek, dan Malaysia US$2,9 miliar dengan 600 proyek. Sedangkan di bawah Jepang, tercatat Korea Selatan dengan nilai
investasi US$1 miliar 1.529 proyek dan Belanda US$908 juta dengan 301 proyek. (*) Rezkiana Nisaputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Ini Dia Kunci Sukses Fajar Satritama, Drummer Edane Menjadi Bankir Profesional

Jakarta– Di Industri musik Tanah Air, nama Fajar Satritama sudah tidak asing terdengar. Ia dikenal… Read More

15 mins ago

Status Pailit Sritex Inkrah, BNI Bantu Pemerintah Cari Solusi Terbaik

Jakarta - Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan putusan kasasi yang diajukan PT Sri Rejeki Isman… Read More

3 hours ago

Alhamdulillah! KB Bukopin Finance Sudah Turnaround Tahun Ini

Jakarta - Setelah didera kerugian selama empat tahun berturut-turut, KB Bukopin Finance (KBBF) mulai bangkit… Read More

4 hours ago

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

13 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

18 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

18 hours ago