Jakarta — Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) menilai investasi perusahaan startup menjadi salah satu pendorong utama dan terbesar dalam realisasi investasi internasional Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong pada acara Diskusi Forum Medan Merdeka (FMB) 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Lembong bahkan menyebutkan, investasi startup menjadi salah satu penyelamat angka investasi nasional.
“Saya ingin terangkan bahwa arus modal masuk ke ekonomi digtal itu adalah satu dari dua sektor yang menyelamatkan investasi internasional naik. Jadi terbesar pertama, adalah e-commerce kedua adalah smelter atau pabrik pengolahan,” kata Lembong di Jakarta, Selasa 26 Febuari 2019.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku mendorong para startup khususnya yang telah masuk dalam kategori unicorn agar tetap memberi inovasi yang terus mendongkrak ekonomi nasional.
“Kalau bukan karena investasi dan arus modal deras yang masuk ke dalam unicorn dan juga ekonomi digital, investasi global itu malah bisa turun,” tambah Lembong.
Sebagai informasi saja, BKPM mencatat, jumlah realisasi investasi hingga akhir tahun 2018 telah mencapai Rp 721,3 triliun. Realisasi tersebut terlihat masih tumbuh 4,1% dibandingkan tahun 2017. (*)
Jakarta - Bank Mandiri bersinergi dengan PT Delta Mitra Sejahtera untuk menghadirkan Cikande Business Residence… Read More
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More