Jakarta–Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani diagendakan melakukan kunjungan ke empat negara di Eropa hari ini (15/4).
Kunjungan Kepala BKPM tersebut termasuk bagian dari rangkaian kunjungan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama menteri-menteri kabinet kerja lainnya.
Menurut Franky, momentum kunjungan Presiden tersebut akan dimanfaatkan untuk mendorong foreign direct investment (FDI) atau penanaman modal asing (PMA) dari Eropa dapat meningkat.
Franky menyampaikan, bahwa potensi investasi dari negara-negara Eropa cukuplah besar, namun demikian hingga kini dianggap belum cukup optimal. Di mana realisasi investasi Eropa di periode 2010-2015 mencapai Rp149,8 triliun.
“Dengan adanya kunjungan Presiden Joko Widodo, kami berharap angka realisasi investasi dari Eropa tersebut dapat ditingkatkan,” ujar Franky dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 15 April 2016.
Menurut Franky, Presiden RI diagendakan mengunjungi empat negara di Eropa di antaranya Belanda, Inggris, Jerman dan Belgia. Dalam setiap negara yang dikunjungi, Presiden bersama Menteri-Menteri Kabinet Kerja akan menghadiri kegiatan Business Forum dengan partisipan 200-250 orang.
Kepala BKPM menyampaikan, bahwa dari empat negara tersebut, Indonesia berhasil meraup Rp106,8 triliun dalam periode tahun 2010 hingga 2015.
“Apabila Eropa dihitung masuk peringkat tiga, maka rinciannya realisasi investasi dari Belanda tercatat sebesar Rp70 triliun atau berada di peringkat 7, Inggris sebesar Rp31 triliun berada di peringkat 10, Jerman Rp5,2 triliun di peringkat 17 dan Belgia Rp1,6 triliun di peringkat 27,” tukasnya.
Dia menambahkan, untuk periode waktu enam tahun, nilai Rp106,8 triliun dari empat negara Eropa tersebut dinilai belum cukup optimal. Apalagi bila dibandingkan dengan investasi yang dilakukan oleh empat negara tersebut ke dunia.
Franky mencontohkan, dari data FDI Times periode 2010-2015 porsi investasi salah satu negara yang dikunjungi yakni Jerman, masuk ke Indonesia kurang dari 1%.
“Dari jumlah outward investment Jerman tercatat sebesar US$303 miliar, investasi yang masuk ke Indonesia sebesar US$2,06 miliar. Indonesia berada di peringkat 29 negara tujuan investasi Jerman,” ucapnya.
Menurutnya, Jerman sebagai salah satu negara prioritas pemasaran akan menjadi salah satu negara yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo dalam lawatannya ke Eropa pekan depan.
Dari sisi investasi, BKPM fokus membidik enam sektor pemasaran investasi dari Jerman yakni industri otomotif dan komponennya, sektor energi dan energi terbarukan, industri kimia, industri logistik dan transportasi serta industri logam.
Franky menambahkan bahwa kunjungan Presiden Jokowi yang dilakukan di empat negara di Eropa juga diharapkan berhasil menjaring business deals dengan perusahaan-perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Ada beberapa yang potensial yang diharapkan dapat difinalisasi dan diyakinkan dengan kedatangan Bapak Presiden,” pungkasnya.
Komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada bulan Januari 2016 mencapai Rp6,53 triliun, atau mengalami kenaikan hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp670 miliar.
Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan trend positif pada 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang 2015 mengalami kenaikan 16% menjadi Rp37,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp32,2 triliun. (*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More