Categories: Analisis

BKPM Dorong Koperasi Desa Merah Putih Investasi ke 9 Sektor Prioritas

Poin Penting

  • BKPM targetkan investasi Rp1.905,6 triliun pada 2025, dengan realisasi Rp942,9 triliun pada semester I dan serapan tenaga kerja 1,25 juta orang.
  • BKPM gandeng Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk masuk ke 9 sektor prioritas, seperti hilirisasi, pangan, energi terbarukan, dan IKN.
  • KDMP didorong investasi di 15 komoditas unggulan, termasuk nikel, udang, rumput laut, dan sawit, dengan fokus pada investasi hijau dan berkelanjutan.

Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI menetapkan target realisasi investasi pada 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun. Dari total target realisasi investasi itu, 49,5 persen di antaranya atau Rp942,9 triliun telah terealisasi sepanjang semester I 2025.

Realisasi investasi pada semester I 2025 ini naik 13,6 persen secara tahunan, dan telah menyerap 1.259.868 tenaga kerja Indonesia.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM, Tirta Nugraha Mursitama menjelaskan sejumlah strategi yang akan ditempuh pihaknya untuk mencapai target realisasi investasi Rp1.905,6 triliun di 2025. Salah satunya adalah menjalin kolaborasi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP).

Tirta mengatakan, adanya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan sangat membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan. Pihaknya akan melihat sektor-sektor usaha KDMP/KKMP apa yang akan cocok untuk masuk berinvestasi ke 9 sektor prioritas pemerintah.

“Kita sudah ada MoU terkait dengan pemberian izin berusaha koperasi. Nah, ada 80.000 koperasi, bidang usahanya macam-macam sekali. Kita berharap koperasi juga bisa masuk ke salah satu, atau beberapa dari 9 sektor strategis ini,” sebutnya dalam acara “Indonesia Economic Summit 2025: Sinergi Perbankan, BUMN, dan Swasta Untuk Mendukung Asta Cita Koperasi Desa Merah Putih” yang diadakan Infobank Media Group berkolaborasi dengan Kemenkop, di Hotel Shangri La Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.

Baca juga: Kemenkop Dorong Sinergi Kopdes Merah Putih dengan Perbankan dan Swasta

Lebih lanjut Tirta mengatakan, pihaknya akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi usaha KDMP/KKMP yang ingin masuk ke sembilan sektor prioritas pemerintah.

Sembilan sektor prioritas itu antara lain energi baru terbarukan, industri hilirisasi, ketahanan pangan, semikonductor, ekonomi digital dan pusat data, industri manufaktur berorientasi ekspor, kesehatan, Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pendidikan dan kejuruan.

“Kita sudah punya petanya (potensi investasi), jadi kalau bapak ibu di kalangan koperasi, maupun dari perbankan butuh, bisa datang ke BKPM,” ungkap Tirta.

Ia mencontohkan, untuk sektor hilirisasi saja, pemerintah Indonesia telah menyiapkan peta jalan hilirisasi investasi strategis untuk 28 komoditas di 8 sektor, mulai dari mineral batu bara, minyak dan gas bumi, perikanan kelautan, serta perkebunan dan kehutanan, dengan potensi nilai investasi USD618 miliar sampai tahun 2040.

Baca juga: BRI Dorong Digitalisasi Kopdes Merah Putih untuk Perluas Akses Keuangan Desa

Ia pun menyampaikan, di satu sisi, pihaknya tak bisa menerima semua investor yang ada. Para investor, termasuk koperasi, perlu mematuhi beberapa persyaratan yang dikeluarkan BKPM, seperti penerapan prinsip investasi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.

“Koperasi bisa tidak nanti, ikut minerba atau migas? Oh bisa, tapi nanti ada persyaratan-persyaratannya. Tentu, kalau mungkin yang lebih quick way, ada perikanan, kelautan, perkebunan, atau kehutanan. Ini yang kita tunggu-tunggu,” beber Tirta.

Ke depan, pihaknya akan terus mendorong KDMP/KKMP untuk bisa masuk berinvestasi ke 15 komoditas prioritas sesuai RPJMN 2025-2029, yaitu nikel, tembaga, bahan bakar fosil, gas alam, bauksit, kelapa sawit, kelapa, rumput laut, garam, ikan tuna, ikan nila (tilapia), udang, timah, timah, dan pasir silika.

“Paling tidak 15 ini kita dorong, sehingga lebih fokus sebagai prioritas. Ini menjadi sinyal juga bagi perbankan dan BUMN bila memang mau berpartisipasi dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi melalui 15 komoditas ini,” tukasnya. (*) Steven Widjaja

Yulian Saputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago