Pasar Modal

Bitcoin Tutup November di Level 96.449 Dolar AS, Begini Proyeksi di Awal Desember

Jakarta – Bitcoin (BTC) mencatat lonjakan signifikan sebesar 37,29 persen sepanjang November 2024, ditutup pada level 96.449 dolar AS. Peningkatan ini menjadikan November sebagai bulan paling bullish tahun ini setelah Februari, yang mencatat kenaikan 43 persen.

Sepanjang November, Bitcoin juga beberapa kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH), dengan level tertinggi yang tercatat berada di 99.588 dolar AS.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis teknikal pada perdagangan Selasa, 3 Desember 2024, pukul 08.00 WIB, Bitcoin diperdagangkan di kisaran 95.805 dolar AS atau sekitar Rp1,52 miliar. Saat ini, dynamic support MA-20 menjadi penentu arah pergerakan Bitcoin selanjutnya.

“Jika BTC berhasil rebound, peluang untuk menguji area All Time High (ATH) di USD99.588 atau sekitar Rp1,58 miliar masih terbuka. Namun, jika BTC turun di bawah MA-20, ada potensi penurunan menuju support di 91.000 dolar AS atau sekitar Rp1,44 miliar,” ujar Panji dalam risetnya di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.

Baca juga: Rekor ATH Bitcoin Berlanjut, Begini Prediksi Pasar Kripto Pekan Ini

Panji menambahkan bahwa pergerakan pasar kripto pekan ini akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik positif maupun negatif. Beberapa data ekonomi utama yang perlu diperhatikan oleh investor meliputi:

  1. Data PMI Manufaktur ISM (November), data ini dirilis pada Selasa, 3 Desember 2024 untuk menunjukkan kondisi sektor manufaktur AS. Indeks diperkirakan naik dari 46,5 menjadi 47,5. Jika data ini melemahkan dolar AS, aset kripto seperti Bitcoin bisa menarik lebih banyak minat dari investor.
  2. Data Nonfarm Employment ADP (November). Dirilis pada Rabu, 4 Desember 2024, laporan ini menunjukkan perubahan jumlah pekerjaan di sektor swasta AS dan menjadi indikator utama kesehatan ekonomi AS, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi minat terhadap aset kripto.
  3. Data Klaim Pengangguran Awal. Data mingguan ini akan dirilis pada Kamis, 5 Desember 2024 oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Pekan lalu, klaim tercatat sebanyak 213.000 dan diperkirakan naik menjadi 215.000. Peningkatan klaim pengangguran bisa mencerminkan pelemahan ekonomi, memicu volatilitas pasar kripto.
  4. Data NonFarm Payroll November. Laporan ini dirilis Jumat, 6 Desember 2024, dan diperkirakan naik menjadi 195.000 pekerjaan baru. Pada Oktober, hanya terjadi peningkatan 12.000 pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi pasar.

“Hasil laporan lebih tinggi dari ekspektasi membawa dolar AS menguat dan tekanan bagi BTC, sebaliknya jika laporan NFP sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi pasar maka potensi membawa reli lebih lanjut bagi pasar kripto,” tutupnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Menteri Rosan Ungkap Investor Asing Makin Antusias Berinvestasi di RI, Ini Alasannya

Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan optimisme… Read More

15 mins ago

Emiten Grup Sinarmas DUTI Tebar Dividen Interim Rp703 Miliar, Simak Jadwalnya

Jakarta - PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), emiten konstruksi dan pengembangan properti di bawah naungan… Read More

36 mins ago

Hanya Berlangsung 6 Jam, Status Darurat Militer Korea Selatan Dicabut

Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akhirnya mencabut status darurat militer, pada Rabu… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat 1,49 Persen ke Level 7.303

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (4/12) melanjutkan… Read More

2 hours ago

Kenaikan PPN 12 Persen Bikin Pendapatan Industri Asuransi Umum Tergerus

Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025 diperkirakan akan memberikan… Read More

3 hours ago

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Bank BUMN dalam Penghapusan Kredit UMKM

Oleh: Hendra Febri, S.H, M.H – Praktisi Hukum & Bankir PERATURAN Pemerintah (PP) Nomor 47… Read More

4 hours ago