Ilustrasi: Harga Bitcoin. (Foto: istimewa)
Jakarta – Bitcoin (BTC) di sepanjang minggu terakhir mengalami pergerakan yang berfluktuasi antara USD57.000 hingga USD61.000 yang masih mencerminkan ketidakpastian pasar.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan bahwa, secara teknikal, momentum bullish Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai level USD64.000, jika BTC berhasil melewati MA-50 yang berada di sekitar level USD61.000.
“Sebaliknya, jika support di USD57.000 ditembus, Bitcoin dapat kembali ke level terendah bulan ini di USD49.000. Pada hari ini (20/8) pukul 08.00 WIB BTC diperdagangkan di kisaran USD60.530 naik 3,70 persen dalam 24 jam terakhir,” ucap Panji dalam risetnya di Jakarta, 20 Agustus 2024.
Baca juga: Harga Bitcoin Bertahan di Level USD59.000 Pekan Ini, Ini Penyebabnya
Lebih lanjut, Panji menjelaskan bahwa, pasar kripto akan bersiap menghadapi serangkaian peristiwa penting minggu ini yang berpotensi memengaruhi pasar keuangan tradisional dan aset kripto.
Sentimen dimulai dengan pidato dari Gubernur Fed Christopher Waller pada Senin (19/8) yang diikuti oleh komentar Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan Wakil Ketua Pengawasan Fed Michael Barr pada Selasa (20/8).
Namun, fokus utama adalah pidato Jerome Powell pada Jumat (23/8), di mana komentarnya kemungkinan akan memberikan panduan tentang keputusan suku bunga Fed di masa mendatang.
“Risalah FOMC yang dijadwalkan dirilis pada Rabu (21/8), menjadi sorotan karena berpotensi memberikan sinyal tentang rencana masa depan Fed. Risalah ini akan memberikan wawasan tentang pandangan Fed terhadap ekonomi dan kemungkinan penurunan suku bunga jika inflasi terus menurun,” imbuhnya.
Adapun data terbaru per 1 Agustus, termasuk angka inflasi bulan Juli yang lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan bahwa tekanan harga mungkin mulai mereda, hal ini memicu spekulasi bahwa Fed mungkin mempertimbangkan penurunan suku bunga secepatnya pada September.
Baca juga: Inflasi Mereda, The Fed Beri Sinyal Kuat Pangkas Suku Bunga di September 2024
Menurut data pasar dari CME FedWatch Tool, terdapat peluang sebesar 75 persen bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.
Selain itu, para investor juga menantikan data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis di akhir bulan, data tersebut diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang tren inflasi.
“Peristiwa-peristiwa minggu ini diperkirakan akan mempengaruhi tidak hanya pasar kripto, tetapi juga pasar keuangan secara keseluruhan, karena investor bereaksi terhadap perubahan kebijakan Fed,” tutup Panji. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More