Bitcoin Konsolidasi, Investor Diminta Wait and See

Bitcoin Konsolidasi, Investor Diminta Wait and See

Jakarta – Pada pekan lalu harga Bitcoin (BTC) telah berkonsolidasi di rentang harga USD27.000-29.800 dalam satu pekan terakhir, di mana pada Sabtu (6/5) BTC sempat melonjak ke USD29.800, yang merupakan level tertinggi dalam sepekan terakhir.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan bahwa tekanan jual BTC dimulai setelah Amerika Serikat (AS) mencatat data Non Farm Payrolls pada April 2023 yang dirilis Jumat (5/3) sebesar 253 ribu, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 165 ribu dan di atas konsensus 180 ribu.

“Penambahan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan dalam ekonomi AS
menandakan peningkatan daya beli, yang dianggap sebagai katalis positif untuk Indeks Dolar AS (DXY) dan negatif untuk pasar Aset Kripto,” ucap Panji dalam risetnya dikutip, 9 Mei 2023.

Selain itu, penurunan harga BTC juga didorong oleh kemacetan pemrosesan transaksi di jaringan BTC akibat lonjakan transaksi, dimana saat ini lebih dari 390 ribu transaksi dengan total 179 blok yang belum diselesaikan dan akan berdampak pada biaya pengiriman Bitcoin yang naik hingga 330%.

“Dilansir Blockchain.com, ketika jaringan Bitcoin berjalan normal maka biaya pengiriman dimulai dari USD0,55-2,5 per transaksi. Namun saat terjadi kemacetan seperti saat ini biaya transaksi naik hampir USD30 per transaksi,” imbuhnya.’

Adapun, pergerakan harga BTC dan Ethereum saat ini sedang menunggu rilis data
angka inflasi Amerika Serikat yang akan keluar pekan ini. Ia menyarankan investor aset kripto untuk wait and see untuk mencermati rilis data inflasi April yang akan keluar pada Rabu malam (10/5). (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News