Jakarta – Bitcoin Indonesia atau Bitcoin.co.id, resmi berganti nama menjadi INDODAX atau Indonesia Digital Asset Exchange.
INDODAX merupakan platform untuk membeli dan menjual digital asset seperti Bitcoin, Etherum, Ripple, Bitcoin Cash, Bitcoin Gold, Dogecoin, Litecoin, Bitshares, NXT, XEM, DASH, dan lainnya.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan mengatakan, perubahan nama tersebut dikarenakan adanya pertumbuhan teknologi Blockchain yang semakin berkembang dan maju. Dirinya juga percaya bahwa teknologi digital asset dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap ekonomi.
Peranan digital asset di Indonesia sebagai salah satu media spekulasi pun makin berkembang khususnya dengan makin berkembangnya teknologi blockchain.
“Saya yakin lima tahun mendatang Blockchain akan berkembang di seluruh dunia. Maka kami harus mempersiapkannya mulai sekarang agar Indonesia tidak tertinggal. Karena Blockchain sama dengan teknologi industri 4.0 yang dicanangkan presiden Joko Widodo,” ujar Oscar di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
Oscar menambahkan, pergantian nama INDODAX sekaligus mempertegas bisnis dan mengurangi salah paham yang terjadi di masyarakat.
Baca juga: CEO Bitcoin Indonesia: Pengguna Bitcoin Indonesia Capai 700 Ribu
Sebelumnya, Bitcoin.co.id, dianggap sebagai platform yang digunakan untuk alat pembayaran serta investasi Bitcoin. Setelah berganti nama menjadi INDODAX, Oscar menegaskan bila bisnisnya kini fokus pada marketplace yang mempertemukan penjual dan pembeli.
“Masyarakat salah paham mengira kami sebagai sistem pembayaran Bitcoin padahal kami gak ke arah sana. Jadi kami memperjelas bahwa kami membantu meng-enable teknologi blockchain di Indonesia. Visi kami mempertemukan pembeli dan penjual dari berbagai aset token. Sejak 2014 produk yang diperdagangkan di kami harus bersih. Kalau tanpa izin tidak diperjualbelikan,” tegasnya.
Saat ini, INDODAX berkantor pusat di Seminyak, Badung, Bali. INDODAX telah memperdagangkan 18 macam digital asset dan memiliki lebih dari 1,1 juta anggota terdaftar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, selama setahun terakhir, setiap harinya rata-rata pertumbuhan anggota baru mencapai 3.000 serta volume transaksi mencapai lebih dari 100 Milyar. Harapannya setelah berganti nama, perdagangan aset akan semakin bertambah hingga 2x lipat dan jumlah anggota bisa mencapai 1,5 juta orang. (*)