Keuangan

Bitcoin Berpotensi Menguat Pasca Kenaikan Suku Bunga The Fed

Jakarta – Bitcoin kembali membangun momentum bullish di harga USD28 ribu setelah The Fed mengumumkan menaikkan suku bunga 25bps di tengah krisis likuiditas perbankan di Amerika Serikat, di mana sebelumnya Bitcoin sempat turun ke level support terdekat di kisaran USD26.600 ribu pada Kamis (24/3/2023).

Dilansir Coinmarketcap.com pada pagi ini (27/3/2023) pukul 08.00 WIB, Bitcoin bergerak naik di kisaran
level UD28 ribu atau menguat 1,41% dalam 24 jam terakhir, dengan total kapitalisasi pasar aset kripto juga naik 1,42% menjadi USD1,17 triliun.

“Kami mencermati investor global masih melihat Bitcoin sebagai salah satu aset yang dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi, kenaikan suku bunga, dan krisis likuiditas perbankan yang sedang berlangsung,” ucap Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 27 Maret 2023.

Panji pun menganalisis, Bitcoin berpotensi sideways direntang level USD26.600-28.850 dalam jangka pendek sebelum kembali menguji ke level USD29 ribu.

Berdasarkan analisis teknikal, Bitcoin harus mampu bertahan di atas dynamic support moving average 20 yang berada di kisaran USD25.225 untuk dapat mempertahankan momentum bullish.

Lebih lanjut Panji menjelaskan, Bitcoin telah mengalami peningkatan nilai sebesar 17% sepanjang Maret 2023, di mana sejak awal 2023 Bitcoin telah melesat lebih dari 65%.

Sifat kelangkaan Bitcoin yang memiliki persediaan terbatas, yaitu 21 juta Bitcoin menjadi salah satu keunggulan Bitcoin dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Selain itu, tahun ini menjadi kesempatan bagi para investor untuk melakukan akumulasi Bitcoin
sebelum momentum Bitcoin halving yang diperkirakan akan terjadi pada 2024 mendatang.

Bitcoin halving yang terjadi sekitar 4 tahun sekali bertujuan membatasi produksi bitcoin
yang baru dengan cara memotong hadiah kepada miners menjadi setengah dari nilai reward sebelumnya. Halving akan berhenti sendiri ketika 21 juta bitcoin telah habis diterbitkan.

“Dengan melakukan halving maka dapat mengurangi laju penambahan koin baru dan menurunkan pasokan BTC yang beredar demi menjaga tingkat inflasi BTC. Secara historis, harga Bitcoin menuju potensi reli ketika halving terjadi hingga satu tahun setelahnya,” imbuhnya. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

11 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago