Bitcoin Berpeluang Cetak Rekor Baru, Simak Faktor Pendorongnya Pekan Ini

Jakarta – Bitcoin (BTC) kembali menguat dan menyentuh level USD108.000 pada awal pekan ini, didorong oleh meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah muncul laporan bahwa Iran terbuka untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Financial Expert Ajaib, Panji Yudha mengatakan, pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2025, BTC diperdagangkan di level USD107.250 atau naik 1,72 persen dalam 24 jam terakhir. Ia menambahkan bahwa pergerakan ini sejalan dengan pemulihan pasar saham AS.

“Bitcoin masih bertahan solid di atas level psikologis USD100.000. Ini menandakan minat beli jangka menengah dari institusi tetap kuat, bahkan di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian makro,” kata Panji dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025.

Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Karakteristik Mata Uang Fiat dan Bitcoin

Lalu Panji menjelaskan secara teknikal bahwa Bitcoin saat ini berada pada titik krusial. Breakout yang meyakinkan di atas USD110.000 disebut dapat membuka jalan menuju rekor harga tertinggi baru, dengan target jangka pendek di kisaran USD115.000. 

Sebaliknya, jika gagal menembus level tersebut, maka aksi ambil untung berpotensi terjadi, dengan zona support terdekat berada di kisaran USD106.000.

“Jika BTC mampu mengonfirmasi USD110.000 sebagai level support baru, ini bisa menjadi pijakan untuk reli berikutnya menuju rekor tertinggi baru,” imbuhnya.

Tiga Indikator Makro Bisa Jadi Penggerak Pasar Kripto

Adapun fokus investor kini beralih pada tiga indikator makro penting yang dijadwalkan pekan ini, salah satunya adalah data retail sales AS yang diprediksi turun 0,6 persen dari April ke Mei, yang jika terealisasi dapat mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Baca juga: Ini Rekomendasi 5 Aplikasi Kripto untuk Pemula, Aman dan Terdaftar di OJK

Selanjutnya, dari sisi initial jobless claims diperkirakan naik ke posisi 250.000 yang mencerminkan melemahnya pasar tenaga kerja AS. 

Di samping itu, terkait keputusan suku bunga FOMC pada 19 Juni pukul 01.00 WIB, pasar memperkirakan peluang lebih dari 99 persen bahwa suku bunga tetap di 4,25-4,50 persen. Namun, narasi dovish akan menjadi katalis positif bagi aset berisiko seperti kripto. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

5 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

6 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

6 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

7 hours ago