Jakarta – Ajaib Kripto mencatat Bitcoin (BTC) berhasil menembus harga psikologis di posisi USD100.000 untuk pertama kalinya pada 2025, didorong oleh sentimen positif yang terus berkembang pasca lonjakan historis tahun lalu.
Pada perdagangan Selasa, 7 Januari 2025, pukul 08.00 WIB, harga Bitcoin mencapai USD102.100 menguat 10,45 persen dalam tujuh hari terakhir. Meski demikian, harga tersebut masih cukup jauh dari rekor tertingginya di USD108.135.
Secara keseluruhan total net inflow selama periode tersebut mencapai USD244,99 juta pada periode 30 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Ini mencerminkan peningkatan minat investor setelah sebelumnya mengalami outflow yang signifikan dan menjadi salah satu faktor utama di balik pergerakan bullish Bitcoin.
Baca juga: Naik Lebih dari 118 Persen Tahun Ini, Pasar Nantikan Pergerakan Bitcoin di Awal 2025
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, mengatakan bahwa dari analisa teknikal, jika BTC bertahan di atas support psikologis USD100.000, diperkirakan berpotensi untuk lanjut menguat ke USD106.000 atau Rp1,71 miliar.
“Namun jika turun dari psikologis support, maka berpotensi kembali turun ke MA-20 USD97.000 atau Rp1,57 miliar,” ucap Panji dalam risetnya dikutip, Rabu, 8 Januari 2025.
Adapun, pekan ini, pasar akan menantikan laporan Non-Farm Payroll (NFP) yang dijadwalkan rilis pada Jumat, 10 Januari 2025, mendatang. Data tersebut akan menjadi penentu sentimen pasar.
Hal ini dikarenakan angka payroll yang lebih lemah dari perkiraan dapat meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Baca juga: Awas, OJK Tak Pernah Keluarkan Izin Binary Option dan Robot Trading Forex
Selain itu pada Kamis, 9 Januari 2025, pasar juga akan mencermati risalah rapat Federal Reserve dari pertemuan Desember lalu (FOMC Minutes). Dengan pasar yang sudah memproyeksikan pemangkasan suku bunga di 2025, investor akan mencari petunjuk mengenai potensi perubahan kebijakan moneter dari risalah ini.
“Dengan berbagai faktor positif yang terus mendukung, Bitcoin tampaknya berada di jalur yang kuat untuk melanjutkan tren kenaikannya. Namun, volatilitas pasar tetap menjadi elemen yang tidak dapat diabaikan, sehingga para investor disarankan untuk tetap waspada dalam mengambil keputusan investasi mereka,” tutupnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More