Keuangan

Bisnis Terdampak Pandemi, Ini yang Dilakukan Prudential

Jakarta – Pandemi Covid-19 telah berdampak pada penurunan bisnis di seluruh sektor ekonomi, tak terkecuali bagi PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia). Di tengah situasi menantang, pelayanan nasabah tetap menjadi fokus utama perusahaan.

“Asetnya pasti turun sedikit, tapi saya yakin ini long term business. Yang terpenting adalah kami di sini untuk melayani jangka panjang, we are here for good, dan kita juga support masyarakat,” ujar President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin, 2 November 2020.

Dalam mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah, tambah Jens, berbagai inovasi telah ditelurkan Prudential sejak pertama kali berdiri di Indonesia pada 1995. Dengan berbagai inovasi, hingga saat ini jumlah nasabah perseroan hampir mencapai dua juta nasabah.

“Di 25 tahun kita sudah ada hampir 2 juta nasabah, kita juga cover di atas 3 juta orang di seluruh Indonesia. Selain itu, kita juga memiliki sekitar 270 ribu tenaga pemasar yang tersebar di 160 kota,” katanya.

Ia melanjutkan, dengan inovasi, Prudential juga terus berupaya mendorong perekonomian nasional, termasuk upaya dalam meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo menjelaskan minat masyarakat terhadap produk asuransi syariah juga cukup besar. Hal ini terbukti dari antusiasme masyarakat terhadap produk syariah Prudential PRUCinta.

“Alhamdulillah sampai dengan saat ini kinerjanya luar biasa, sudah hampir 30 ribu pemegang polis, dan insyaAllah akan terus bertambah nantinya. Produk ini simple, kita menjualnya melalui virtual. Dan karena ini produk simple, masyarakat juga sangat welcome dengan produk ini. Kinerja sampai akhir tahun 2020 saya belum bisa menjawab. Tapi yang jelas, sampai dengan semester satu, kita masih membukukan plus kontribusi bruto,” tutupnya. (*) Bagus Kasanjanu

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

2 hours ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

2 hours ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

3 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

3 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

5 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

5 hours ago