Jakarta – Minat pariwisata nasional saat ini tengah lesu akibat pandemi Covid-19. Menanggapi hal tersebut, Edy Setijono, Direktur Utama PT. Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko berpesan pada setiap pelaku industri untuk tetap menjaga suasana pariwisata hidup.
“Kita harus prepare agar suasana pariwisata terus hidup. Hal yang kita khawatirkan adalah suasana ini mati, karena kalau sudah mati sangat sulit untuk kembali hidup lagi setelah pandemi,” ujar Edy dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, 29 Januari 2020.
Edy bercerita bahwa pihaknya terus membuka operasional Candi Prambanan dan Borobudur, meskipun secara produktivitas rendah. Hal ini ia lakukan demi menjaga suasana pariwisata tetap hidup dan melindungi bisnis-bisnis sertaan yang ada disekitar Candi Prambanan dan Borobudur.
“Kenapa kita tidak tutup sepenuhnya? Kalau kita tutup, bisnis-bisnis sertaan ini akan semakin sulit untuk memulai dari awal,” katanya.
Lebih jauh, Edy mengungkapkan bahwa situasi pariwisata akan pulih apabila setiap masyarakat dapat disiplin dan menerapkan protokol kesehatan. Ia menghimbau setiap orang agar selalu patuh prokes kesehatan untuk menjaga diri sendiri dan sesama. (*) Evan Yulian Philaret
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More