Jakarta – Perusahaan perbankan investasi, Goldman Sachs Group Inc (GS.N) kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya di tengah kelesuan bisnis dalam pembuatan kesepakatan yang telah merusak pendapatan di Wall Street.
Dinukil Bloomberg, Senin (26/6), kali ini sekitar 125 direktur pelaksana global akan kehilangan pekerjaan, termasuk beberapa di perbankan investasi. Meski begitu, belum semua eksekusi PHK dilakukan oleh Goldman Sachs.
Diketahui, pemangkasan karyawan Goldman Sachs Group sebagai bagian dari upaya penghematan biaya perusahaan. Pada Juni 2023, Goldman Sachs Group Inc (GS.N) telah melakukan melakukan PHK terhadap 250 pekerja dalam beberapa pekan.
Goldman sendiri sebelumnya, telah memangkas sebanyak 3.200 karyawan di tiga bulan pertama tahun 2023. Kondisi ini menjadikan PHK terbesar perusahaan sejak krisis keuangan 2008 silam.
Sebuah sumber mengatakan, saat ini Goldman Sachs telah menjaga ketat anggaran perusahaan tahun 2023. Bank ini juga turut merasakan dampak dari kesepakatan karena Federal Reserve (The Fed) menaikan suku bunga tinggi untuk melawan inflasi dan invasi Rusia di Ukraina.
Sebelumnya, pada akhir Februari lalu, Chief Financial Officer Goldman Sachs Denis Coleman mengatakan kepada investor bahwa bank berencana untuk meningkatkan rasio efisiensinya dengan mengurangi jumlah karyawan, bukan mengganti staf yang pergi dan memangkas biaya lainnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More