Perbankan

Bisnis Consumer Banking Sudah Ditutup, Citibank Genjot Bisnis Ini

Jakarta – Citi Indonesia sudah menutup bisnis consumer banking di Indonesia pada 18 November 2023 lalu. Kini, bisnis yang mereka miliki adalah institutional banking yang mencakup investment banking, corporate banking, commercial banking, trading dan markets, transactional banking, dan security service.

Meskipun tidak lagi melayani pelanggan secara langsung, Citi Indonesia (Citibank) tetap berusaha memberikan yang terbaik kepada klien melalui bisnis yang mereka miliki saat ini.

“Fokus kita memang di institutional bank. Jadi harapan ke depannya, kita tetap akan continue dalam melayani institutional client,” ungkap Head of Treasury and Trade Solutions (TTS), Yoanna Darwin kepada Infobank seperti dikutip Sabtu, 16 Desember 2023.

Baca: Caplok Bisnis Konsumer Citibank, UOB Indonesia Dapat 1 Juta Nasabah dan 1.000 Karyawan

Sebagai Head of TTS, Yoanna mengungkapkan ia mengharapkan posisinya untuk selalu menjadi sosok yang membantu klien-klien Citibank di Indonesia dalam mengembangkan pelayanan dan bisnis, baik itu klien tradisional, klien digital, maupun klien institutional.

Lebih lanjut, Citibank juga saat ini masih memiliki banyak basis di luar negeri. Ini, menurut Yoanna, yang akan dikapitalisasi oleh Citi Indonesia.

“Kekuatan kita dalam (transaksi) cross border dan kekuatan dalam global network itu yang akan jadi acuan dan strategi kami dalam ke depannya,” lanjut Yoanna.

Selain itu, Yoanna pribadi juga tertarik untuk melihat inovasi keuangan dan perbankan apa lagi yang akan muncul pada 2024 mendatang. Seperti yang sudah diketahui, perkembangan teknologi di industri perbankan Tanah Air memang cukup pesat. Banyak bank yang sudah mulai menerapkan penggunaan teknologi macam cloud computing dan artificial intelligence (AI).

Baca juga: Citi Beberkan Penyebab Minimnya Pendanaan Proyek Terkait Perubahan Iklim

Ia menjelaskan saat ini, teknologi di sektor keuangan seperti bank maupun fintech masih belum optimal, mengingat penggunaannya belum merata. Dengan demikian, teknologi ini nantinya akan terus berkembang dengan pada 2024 mendatang demi memperluas bisnis
mereka.

“Itu sih yang kita mungkin nantikan. Akan ada layanan baru apa dengan teknologi yang sudah ada ini,” tutup Yoanna. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

5 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

6 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

7 hours ago