Keuangan

Bidik Pertumbuhan Dana Kelolaan Reksa Dana 20 Persen, BTN Luncurkan Dua Produk Anyar Ini

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (BTN) membidik pertumbuhan dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksa dana sebesar 20 persen hingga akhir tahun 2024. Target meraih lonjakan tersebut sejalan dengan kolaborasi epic dengan perusahaan manager investasi, Syailendra Capital. 

“Kolaborasi dengan dapat meningkatkan AUM reksa dana naik 20 persen hingga akhir tahun ini dibanding tahun sebelumnya,” kata Direktur SME and Retail Funding BTN Muhammad Iqbal dalam media briefing Kerja sama Strategis BTN-Syailendra Capital, Kamis, 26 September 2024.

Ia mencatat, transaksi produk reksa dana di BTN mengalami tren positif. Hal ini tercermin dari meningkatnya AUM reksa dana secara keseluruhan naik lebih dari 15 persen pada semester I-2024. Adapun, hingga kini transaksi produk reksa dana Syailendra Capital yang dijual di BTN menembus Rp80 miliar. 

Baca juga : Catat! Ini 5 Alasan Pentingnya Meninjau Kinerja Reksa Dana Secara Berkala

Chief Retail Officer Syailendra Capital Victor Teja menilai, peningkatan total aset di pasar reksa dana dan obligasi menjadi sinyal positif yang menunjukan semakin banyak masyarakat tertarik akan berinvestasi.

Lebih lanjut, kolaborasi dengan BTN juga bertepatan dengan peluncuran dua produk unggulan yakni Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah yang memiliki profil risiko moderat dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) kelas A untuk nasabah yang memiliki profil risiko agresif.

Menurutnya, dalam memasarkan dua produk reksa dana tersebut, BTN bakal memanfaatkan aplikasi BTN Mobile yang sudah mempunyai fitur “Reksa Dana” sejak dua bulan silam.

Melalui fitur ini, para nasabah bisa memperoleh informasi terkini ihwal reksa dana, kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana, serta memantau portofolio investasi secara real time.

Ia memaparkan, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A merupakan reksa dana indeks yang dikelola untuk memperoleh hasil investasi menyerupai indeks MSCI Indonesia Value. 

Baca juga : Sinyal Pemangkasan Suku Bunga AS Menguat, Reksa Dana Ini Diprediksi Bakal Moncer

Produk ini berisi saham-saham large cap/blue chip (berkapitalisasi besar) yang undervalued (murah), sehingga berpotensi memberikan performa optimal dalam jangka panjang. 

Per 23 September 2024, selama tiga tahun terakhir, SMSCI berhasil cetak return sebesar 30,85 persen, mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan yang berkinerja 26,58 persen pada periode yang sama.

Adapun, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) yang fokus mengalokasikan dana 80-100 persen pada Efek Bersifat Utang (Obligasi) Pemerintah maupun Korporasi. 

Per 23 September, selama tiga tahun terakhir, SPTP berhasil cetak return sebesar 18,87 persen, mengalahkan indeks reksa dana pendapatan tetap yang berkinerja 10,34 persen pada periode yang sama.

“Kesadaran masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal kian dilirik sebagai salah satu cara untuk membangun kekayaan jangka panjang. Kami berharap, tren ini dapat terus dijaga terlebih dengan adanya kerja sama dengan BTN yang diharapkan dapat menyasar ke lapisan masyarakat Indonesia yang lebih luas,” pungkasnya. (*)

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

18 hours ago