Internasional

Biden Klaim Ekonomi AS Telah Bangkit, Ini Buktinya

Jakarta – Perekonomian Amerika Serikat (AS) yang sempat tumbang dengan tingkat inflasi yang ‘mendingin’ menjadi 3,2 persen per tahun disebut mulai bangkit dari situasi sulit tersebut. 

Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pemerintahannya telah berhasil ‘membalikan keadaan’ ekonomi negaranya bangkit berkat disahkannya undang-undang tentang iklim, layanan kesehatan dan perpajakan tahun lalu.

Biden mengklaim, selain investasi lapangan kerja di industri hijau, undang-undang tersebut juga memberi masyarakat lebih banyak ruang bernapas untuk mengatasi harga kebutuhan pokok sehingga bisa membuat ekonomi AS bangkit.

Baca juga: Tekan Inflasi, Bank Mandiri Ramal The Fed Bakal Naikkan Suku Bunga Sekali Lagi di 2023

“Kita tidak meninggalkan siapa pun. Kita berinvestasi di seantero Amerika dari pantai timur ke pantai barat,” kata Biden, dinukil VOA Indonesia (18/8).

Sebelumnya, dalam acara di Gedung Putih pada Rabu (16/8), Biden berdiri bersama sejumlah orang, dari anggota serikat kerja, pebisnis UKM hingga konsumen.

Undang-undang menyeluruh itu, bersama dengan undang-undang infrastruktur dan undang-undang peningkatan produksi chip semikonduktor, merupakan inti dari “Bidenomics,” konsep ekonomi yang diusung Biden. 

Gedung Putih pun dengan gencar mempromosikan konsep tersebut demi meningkatkan dukungan pemilih menjelang pencapresannya kembali tahun depan.

Di sisi lain, Gedung Putih berusaha keras menghubungkan agenda perekonomiannya yang populer dengan Biden yang tidak populer di mata pemilih. 

Hal ini mengingat sebagian besar responden dalam sejumlah survei tidak puas dengan kinerja Biden dalam menangani perekonomian, meskipun kondisi ekonomi AS cenderung membaik.

Baca juga: The Fed Kerek Suku Bunga AS jadi Segini, Begini Dampaknya ke RI?

Meski bukti ekonomi AS kembali bangkit, namun kondisi tersebut tidak menjadikan dukungan politik bagi Biden pun menguat. Politisi Demokrat itu malah sibuk berkeliling selama beberapa minggu terakhir.

Biden menekankan bahwa investasi senilai sekitar USD500 miliar yang digelontorkan perusahaan swasta diklaim telah menjadi bukti keberhasilan kebijakannya tersebut. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago