Pasar Modal

Bibit: SBR012 jadi Pilihan Investasi yang Tepat di Tengah Suku Bunga Tinggi

Jakarta – Sepanjang tahun 2022 sampai awal 2023, Bank Indonesia tercatat telah menaikkan suku bunga acuanya sebanyak enam kali, dari yang awalnya 3,5% menjadi 5,75% pada Januari 2023.

Hal tersebut menjadi menguntungkan bagi Surat Berharga Negara (SBN) dengan tipe imbal hasil (kupon) floating with floor (mengambang dengan tingkat minimum). Karena ketika suku bunga BI naik, maka imbal hasil SBN dengan tipe tersebut akan ikut naik. Sementara, ketika suku bunga BI turun, imbal hasilnya tidak ikut turun.

Sehingga berdampak pada imbal hasil SBN SBR012-T2 dan SBR012-T4 yang akan naik menjadi masing-masing 6,4% dan 6,6% pada bulan Juni-Agustus 2023 setelah BI kembali mengumumkan kenaikan suku bunga di Januari 2023.

Dimana, sebelumnya, untuk SBR012-T2 memiliki tenor dua tahun dengan imbal hasil 6,15% per tahun, floating with floor. Sementara itu, SBR012-T4 memiliki tenor empat tahun dengan imbal hasil 6,35% per tahun, floating with floor.

Sebelumnya, SBN SBR012 yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan tersebut baru diterbitkan pada awal tahun 2023 dengan tipe kupon floating with floor dengan masa penawaran di tanggal 19 Januari-9 Februari 2023, di mana diterbitkan dalam dua tipe produk, yakni SBR012-T2 dan SBR012-T4.

Head of Digital Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra, menyampaikan bahwa SBR012 merupakan alternatif investasi yang cocok dan menguntungkan untuk investor jangka pendek dan menengah karena apabila suku bunga acuan BI naik, imbal hasil kedua seri SBN ini juga akan ikut naik.

“Apabila suku bunga acuan BI turun, batas minimal imbal hasilnya tetap 6,15% per tahun untuk SBR012-T2 dan 6,35% per tahun untuk SBR012-T4, tidak kurang dari itu,” ucap Angie dalam keterangan resmi di Jakarta, 23 Januari 2023.

Tidak hanya itu, untuk SBR011 yang ditawarkan pada 25 Mei-16 Juni 2022 dengan imbal hasil awalnya adalah sebesar 5,5% per tahun. Sekarang, setelah suku bunga naik, imbal hasil untuk periode 11 Desember 2022-10 Maret 2023 naik menjadi 7,25% per tahun.

Adapun, ia juga membenarkan bahwa SBN dengan tipe floating with floor memang sangat banyak diminati oleh para investor.

“Contohnya, saat masa penawaran ST009 di bulan November 2022, kuotanya selalu diborong habis dalam hitungan menit. Tentunya kami sangat bersyukur atas antusiasme yang tinggi dari investor dalam negeri terhadap produk SBN,” imbuhnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Bikin Ngiler! Segini Uang Pensiun Jokowi Usai Lengser dari Jabatan Presiden

Jakarta - Pada 20 Oktober 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lengser dari jabatannya sebagai… Read More

47 mins ago

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas dalam Serangan Israel

Jakarta – Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dikabarkan tewas dalam serangan yang dilancarkan militer Israel di… Read More

1 hour ago

Bos BEI Harap Ada BUMN IPO di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan harapannya kepada pemerintah kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming… Read More

1 hour ago

Kadin Bentuk Asosiasi Keamanan Siber ADIKSI, Perkuat Ekosistem Digital di Indonesia

Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meresmikan Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia… Read More

2 hours ago

Bank Mega Syariah Umumkan Pemenang Program Berkah Berlimpah Mega Syariah Tahap Tiga

Jakarta – Bank Mega Syariah mengumumkan sebanyak 71 nasabah beruntung terpilih sebagai pemenang program Berkah Berlimpah Mega… Read More

2 hours ago

OJK Bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership, Perkuat Perasuransian di Asia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan telah bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership (GAIP)… Read More

3 hours ago