Keuangan

Biaya Haji Melonjak Tajam, Pengelolaan Dana Harus Tepat

Jakarta – Peneliti PEBS dan Dosen FEB UI M. Budi Prasetyo memberikan alternatif kebijakan dari kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) tahun 2023 yang menjadi Rp69,19 juta. Menurutnya dibutuhkan pengelolaan dana haji yang tepat sehingga lebih meringankan masyarakat.

“Mengapa dana haji harus dikelola? Size populasi umat Islam seluruh dunia besar dan terus bertambah sehingga antrian jamaah tidak bisa dihindari sementara kapasitas Masjidil Haram terbatas, jadi walaupun pakai skema at cost maupun financial assistance (subsidi) itu memang tidak bisa dihindari,” kata Budi di Jakarta, Jumat, 27 Januari 2023.

Selain itu, dengan antrian tersebut Dana Haji akan mengendap dengan jumlah yang banyak, sehingga peluang secara keuangan untuk dikelola secara optimal akan lebih besar.

Dari aspek tersebut, Budi memberikan alternatif kebijakan dalam kenaikan BIPIH. Pertama, mix policy antara kuota haji dan berapa persen financial assistance biaya haji yang ditanggung oleh Jemaah dan berapa nilai manfaatnya.

“Jadi bisa saja dikurangi seperti yang sekarang diusulkan 70:30 jauh lebih tinggi ketimbang yang sebelumnya, contoh seperti Malaysia itu sudah mulai membagi dinaikan dari RM9.000 menjadi RM12.000, lalu kemudian dibagi berdasarkan kondisi ekonomi Jemaah Haji,” pungkasnya.

Artinya masalah biaya ini juga sudah menjadi problem pengelola Haji di berbagai negara, namun diperlukan simulasi untuk estimasi dampaknya terhadap sustainability Dana Haji.

Kedua, switching mechanism untuk memangkas waktu tunggu yaitu, mempermudah proses perpindahan dari Haji reguler ke Haji khusus serta mempertimbangkan life cycle dan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia.

Ketiga, revisi regulasi untuk mendukung kinerja investasi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), benchmark dengan lembaga sejenis diperlukan untuk mendapatkan desain regulasi yang tepat.

“Poin nilai manfaat menjadi penting kalau dana dikelola dengan sangat professional dan agresif, tentu nilai manfaat ini bisa digunaakan untuk membuat biaya Haji yang ditangguh Jamaah lebih efisien,” jelas Budi.

Keempat, efisiensi struktur biaya haji agar lebih terjangkau oleh masyarakat, supaya di masa depan meningkat tapi tidak terlalu tertinggi.

Terakhir, penguatan governance BPKH dalam mengelola Dana Haji, artinya pengelolaan dana besar ini membutuhkan tata Kelola yang sangat professional, hati-hati dan bebas dari kemungkinan moral hazard.

“Supervisi yang ideal ini karena BPKH adalah lembaga keuangan non-bank, perlu dipikirkan apakah kemudian supervisinya OJK atau supervise yang ada saat ini, karena tentu dengan strategi investasi yang agresif perlu ada pemikiran bahwa ada potensi kerugian yang perlu dicadangkan,” terangnya.

Kemudian, karena dananya cukup besar pengawasan keta tatas pengelolaan investasi juga diperlukan agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) tahun 2023 menjadi Rp69,19 juta atau naik 74% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp39,89 juta. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago