Ilustrasi: BSU tahap I untuk para pekerja cair hari ini, 24 Juni 2025. (Foto: istimewa)
Jakarta – Lebaran 2024 sudah di depan mata. Pelbagai persiapan sudah dilakukan bukan ? termasuk persiapan keuangan untuk masa depan.
Nah, untuk mempersiapkan investasi di masa depan tersebut biasanya menggunakan uang THR (Tunjangan Hari Raya). Oleh sebab itu, uang THR dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan.
Community Lead IPOT Angga Septianus mengatakan, dalam mengelola investasi tersebut diperlukan diversifikasi. Pada prinsipnya, diversifikasi investasi yakni menginvestasikan uang di berbagai aset atau instrumen keuangan untuk mengurangi risiko.
“Penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko tersebut. Diversifikasi dapat meningkatkan peluang mendapatkan hasil yang stabil dalam jangka panjang,” katanya, dikutip Rabu (27/3).
Baca juga : Dijamin Cuan! Ini 5 Tips Manfaatkan THR Buat Investasi Saham
Menurutnya , diversifikasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda-beda tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi masing-masing.
“Reksa dana adalah pilihan investasi yang cocok untuk diversifikasi karena memungkinkan investor memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi,” terangnya.
Tips Diversifikasi Investasi
Angga menjelaskan, bagi investor yang memiliki profil risiko yang cenderung menghindari risiko (risk averse), dapat mengalokasikan sebagian dari uang THR mereka ke dalam berbagai jenis reksa dana.
Misalnya, sebanyak 70 persen dapat dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang (RDPU), 20 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks (RDS).
Selanjutnya, bagi investor dengan profil konservatif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mayoritasnya sebanyak 60 persen dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang, 30 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks.
Baca juga : Dear Pemula, Ini 7 Investasi Jangka Pendek yang Datangkan Cuan
Untuk investor dengan profil agresif, maka alokasi aset THR dapat dibagi dengan mengalokasikan 30 persen ke reksa dana pasar uang, 30 persen ke reksa dana pendapatan tetap, dan 40 persen ke reksa dana saham atau reksa dana indeks.
Hal ini disarankan oleh Angga karena investor agresif cenderung mencari risiko untuk investasi jangka panjang.
Terakhir, bagi Investor dengan profil sangat agresif dapat membagi alokasi asetnya dengan mengalokasikan 30 persen ke reksa dana pendapatan tetap, 20,6 persen ke reksa dana pasar uang sebagai tambahan untuk dana darurat dan 49,4 persen ke reksa dana saham atau reksa dana indeks.
“Berapa pun uang THR yang bisa diinvestasikan, profil risiko sangat penting diperhatikan agar tujuan investasi tercapai,” pungkasnya.
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More