Categories: Moneter dan Fiskal

BI Yakin Defisit Transaksi Berjalan 2,5%

Kendati neraca perdagangan mengalami surplus di Juni 2015, namun Indonesia harus terus dapat mewaspadai kondisi global. Rezkiana Nisaputra

Jakarta–Neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus sebesar USD477 juta pada Juni 2015, diyakini akan menekan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit) menjadi 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir tahun ini.

“Dua tahun lalu neraca perdagangan defisit, sekarang surplus. Sehingga, defisit transaksi berjalan di 2015 akan lebih baik, bisa 2,5%,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo di Jakarta, Rabu, 22 Juli 2015.

Menurutnya, kondisi perbaikan neraca perdagangan Indonesia, juga tercermin pada nilai perdagangan di sepanjang Januari hingga Juni 2015 yang tercatat surplus sebesar USD4,35 miliar. “Transaksi berjalan terus menuju perbaikan,” tukas Agus.

Surplus neraca perdagangan Juni 2015, lanjutnya, dipengaruhi oleh surplus sektor nonmigas sebesar USD1,59 miliar, meski sektor migas mengalami defisit USD1,12 miliar. “Kami lihat turunnya impor lebih besar dari turunnya ekspor,” ucapnya

Namun, kata dia, Indonesia harus terus dapat mewaspadai kondisi global. Pasalnya, kondisi di dalam negeri, dirasa tidak perlu dikhawatirkan. “Secara umum, kondisi ekonomi Indonesia tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tutupnya. (*)

@rezki_saputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

30 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

35 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago