Perbankan

BI Wanti-wanti NPL Kredit Konsumsi Trennya Cenderung Meningkat

Poin Penting

  • Pertumbuhan kredit konsumsi turun menjadi 7,3 persen yoy pada September 2025 dari 7,7 persen bulan sebelumnya, dipicu oleh perlambatan pada KPR (7,2 persen) dan KKB (0,7 persen).
  • BI mencatat tren kenaikan kredit macet di segmen konsumsi, khususnya KPR dan KKB, meski masih di bawah 5 persen.
  • BI menilai pelaku usaha masih bersikap wait and see dengan banyaknya undisbursed loan mencapai Rp2.374,8 triliun atau 22,54 persen dari plafon kredit.

Bukittinggi – Direktur Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), Irman Robinson mengungkapkan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dari kredit konsumsi dalam tren meningkat, seiring dengan melambatnya pertumbuhan kredit konsumsi.

Berdasarkan data BI, pertumbuhan kredit konsumsi pada September 2025 melambat menjadi 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,7 persen yoy.

Irman Robinson menyatakan, perlambatan tersebut didorong oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang masing-masing tumbuh 7,2 persen dan 0,7 persen pada September 2025, dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tumbuh 7,1 persen dan 3,4 persen.

“Yang mungkin menjadi concern kita bersama adalah Non Performing Loan di kredit konsumsi, tadi juga sejalan dengan perlambatan kredit konsumsi, khususnya untuk KPR dan KKB,” ujar Irman dalam Pelatihan Wartawan di Bukittinggi, Jumat, 24 Oktober 2025.

Baca juga: Ternyata Ini Salah Satu Biang Kerok Penghambat Penurunan Suku Bunga Perbankan

Irman menjelaskan, NPL kredit konsumsi cenderung meningkat meski masih di bawah 5 persen, namun hal tersebut perlu diwaspadai secara bersama.

“NPL-nya juga kalau kita lihat kredit konsumsi juga memang masih di bawah 5 persen sebetulnya, tapi tren-nya cenderung meningkat, ini yang kita perlu menjadi perhatian kita bersama,” tandasnya.

Sebelumnya, secara keseluruhan kredit perbankan pada September 2025 masih tercatat 7,70 persen yoy, sedikit meningkat dari 7,56 persen yoy pada Agustus 2025.

Baca juga: BI Dorong Bank Percepat Turunkan Suku Bunga Kredit, Begini Respons BCA

Sementara, Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan, permintaan kredit belum kuat dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih wait and see, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi.

Perkembangan ini tecermin dari fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada September 2025 yang masih cukup besar, yaitu mencapai Rp2.374,8 triliun atau 22,54 persen dari plafon kredit yang tersedia, terutama pada segmen korporasi dengan kontribusi utama dari sektor perdagangan, industri, dan pertambangan, serta dengan jenis kredit modal kerja. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

33 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

1 hour ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago