USD; Semakin mahal. (Foto: Budi Urtadi)
Menguatnya dolar bukan hanya terhadap rupiah, tetapi hampir terhadap seluruh mata uang. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat tertekan hingga menyentuh Rp14.000 per USD, bukan saja terjadi pada mata uang Indonesia. Bank Indonesia (BI) mengaku, penguatan dolar AS terjadi pada hampir seluruh mata uang di dunia.
“Saya sarankan kalian jangan hanya bicara kurs rupiah. Maksud saya saat ini yang terjadi penguatan dolar AS terhadap seluruh mata uang. Dolar menguat terhadap rupiah itu bukan sesuatu yang unik,” ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Jakarta, Senin, 31 Agustus 2015.
Menurut Mirza, sejauh ini masyarakat melihat bahwa kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tengah mengalami pelemahan. Padahal, kata dia, hal sebenarnya terjadi sekarang ini yakni kondisi dolar AS yang memang menguat terhadap seluruh mata uang termasuk mata uang rupiah.
“Saya rasa pemerintah juga berhak tahu kalau yang sekarang terjadi adalah penguatan dolar terhadap semua mata uang. Kalau rupiah terhadap dolar Australia stabil. Rupiah terhadap yen stabil. Sekali-kali perlu memberikan masyarakat hak untuk mendapatkan pengetahuan itu,” tutup Mirza. (*)
@rezki_saputra
Oleh Cyrillus Harinowo, Komisaris Independen Bank Central Asia PAGI itu saya melakukan kunjungan ke Kawasan… Read More
Poin Penting Bank Mandiri merombak jajaran Dewan Komisaris melalui RUPSLB 19 Desember 2025 dengan menunjuk… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More
Poin Penting Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More