Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan tiga alasan utama mengapa Indonesia masih menjadi primadona bagi para investor untuk berinvestasi ditengah perlambatan ekonomi global.
Hal tersebut disampaikan Perry saat memberikan keynote spech di acara ”Mandiri Investment Forum 2020″ di Hotel Fairmont (5/2). Menurutnya saat ini tidak ada alasan untuk tidak berinvestasi di Indonesia.
“Ada tiga alasan reason kenapa indonesia pilihan tepat untuk investasi. Pertama sinergi yang kuat melalui kebijakan monetary, fiskal. Kedua reformasi struktural, ketiga inovasi digital. Tiga hal ini adalah alasan Indonesia bisa bertahan,” kata Perry di Jakarta, Rabu 5 Febuari 2020.
Perry menambahkan, tansformasi yang dilakukan di Indonesia sangat bervariasi dan dilakukan dengan kecepatan yang tinggi. Hal ini menjdai salah satu hasil dari reformasi struktural. Di sisi lain, iovasi yang dilakukan Indonesia dalam ekonomi digital diharap akan menunjang ekonomi nasional salahsatunya melalui QR Indonesia Standart (QRIS).
Ia mengungkapkan, saat ini ekonomi RI masih dapat menyentuh pertumbuhan diatas 5%. BI sendiri masih optimis ekonomi RI masih mampu tumbuh di angka 5,3% hingga 5,5%. “Growth economy diprediksi mencapai 5%. Tahun ini kami yakin ekonomi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan 5,3% bahkan 5,5%,” tukas Perry.
Sebelumnya, MIF 2020 yany bertajuk Indonesia: Advancing Investment – Led Growth ini diikuti sekitar 700 investor dari dalam dan luar negeri yang memiliki kelolaan aset hingga US$4 triliun. Forum tahun ini akan menjadi pelaksanaan yang kesembilan kalinya dan telah menjadi salah satu forum investor terbesar di Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More