Headline

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Kredit Jadi Single Digit

Jakarta – Melihat pertumbuhan ekonomi di 2016 yang diperkirakan masih melambat, Bank Indonesia (BI) merevisi pertumbuhan kredit perbankan tahun ini menjadi single digit dari sebelumnya yang diproyeksikan masih mampu tumbuh double digit.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, revisi pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan dipangkasnya batas bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 yang menjadi di kisaran 4,9%-5,3% dari sebelumnya pada rentang 5%-5,4% (year-on-year).

“Kita melihat pertumbuhan kredit di semester kedua itu mungkin akan ada di satu digit, satu tahun akan ada di 7%-9%, sebelumnya diperkirakan masih di dua digit tapi dari kajian kita itu akan ada 7%-9%,” ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat malam, 19 Agustus 2016.

Dia mengaku, bahwa sampai dengan kuartal II 2016 penyaluran kredit oleh perbankan belum optimal, sehingga hal ini telah berdampak pada pertumbuhan kredit di kuartal II 2016 yang baru tercatat 8,9% atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 8,7%.

“Pertumbuhan kredit kami mengikuti bahwa secara year-to-date (ytd) sampai Agustus pertumbuhan kredit itu masih relatif rendah,” tukasnya.

Namun demikian, meski proyeksi pertumbuhan kredit di 2016 diturunkan menjadi dikisaran 7%-9%, lanjut Agus, BI meyakini permintaan kredit di semester II akan meningkat, sehingga pertumbuhan kredit akan lebih tinggi dari semester I 2016. Hal ini juga sejalan dengan sektor swasta yang sudah mulai bangkit.

“Kita melihat di semester II, karena sektor swasta sudah pulih, diharapkan investasi di sektor swasta akan lebih baik,” ucap Agus.

Selain itu, kata dia, pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial seperti pelonggaran loan to value (LTV) di sektor properti serta implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak (tax amnesty) diharap dapat meningkatkan pertumbuhan kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kita juga mendorong peningkatan ini lewat kebijakan makroprudensial yaitu LTV, jadi saya rasa akan ada pertumbuhan kredit yang cukup baik di semester II ini,” tutup Agus. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Bank Banten Ungkap Rencana Take Over Kredit ASN di Kabupaten Lebak dan Kota Serang

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More

10 seconds ago

Ekspor RI Naik 10,69 Persen jadi USD24,41 Miliar di Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More

11 mins ago

Neraca Perdagangan RI Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More

17 mins ago

RUPSLB Bank Banten Sepakati Pergantian Pengurus, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) baru saja menggelar Rapat Umum… Read More

28 mins ago

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Rp15.938 Imbas Sikap The Fed

Jakarta - Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar… Read More

57 mins ago

PPATK Blokir Rekening Ivan Sugianto, Pengusaha yang Viral karena Intimidasi Siswa

Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir sejumlah rekening milik Ivan Sugianto… Read More

1 hour ago