Jakarta– Bank Indonesia (BI) menyebut, nilai tukar Rupiah pada saat ini masih berada pada tren penguatan yang ditopang oleh kinerja sektor eksternal yang terus membaik.
Tercatat nilai tukar Rupiah pada 23 April 2019 tercatat menguat 1,17% secara point to point dibandingkan dengan akhir Maret 2019 dan 0,58% secara rerata dibandingkan dengan rerata Maret 2019. Namun bila dibandingkan dengan level 2018, nilai tukar Rupiah juga menguat 2,17% secara point to point dan 0,80% secara rerata.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, perkembangan ini tidak terlepas dari perkembangan aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik, termasuk aliran masuk ke pasar saham yang berlanjut pada April 2019.
“Ke depan, sejalan prospek sektor eksternal yang membaik didorong prospek perekonomian domestik yang tetap positif dan ketidakpastian pasar keuangan yang berkurang,” kata Perry di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Kamis 25 April 2019.
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga terus
memandang nilai tukar Rupiah akan stabil dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga baik.
Sementara untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia juga terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, khususnya di pasar uang dan valas. (*)
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More