Jakarta– Bank Indonesia (BI) tetap optimis memasang target pertumbuhan kredit di level 7% hingga 9% di 2022 mendatang asalkan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat.
“Tahun depan (perkiraan pertumbuhan kredit) akan lebih tinggi dengan pertumbuhan ekonomi 5% sampai 5,5% saya kira (kredit) itu bisa berkisar 7% sampai 9%,” kata Perry dalam diskusi virtuak ISEI Jakarta, Senin 5 Juli 2021.
Perry juga menyatakan belum merubah proyeksi pertumbuhan kredit di tahun ini di kisaran level 5% hingga 7%. Perry juga berharap pengendalian covid-19 dapat terwujud melalui penerapan PPKM Darurat. Perrypun memperkirakan defisit transaksi berjalan akan berada pada level 1%-2% di tahun ini hingga tahun 2022 mendatang.
Sebagai informasi saja, berdasarkan data BI hingga Mei 2021 kredit perbankan masih terkontraksi 1,28% year on year (yoy). Kinerja tersebut tercatat masih didorong oleh kredit dari bank BUMN dan BPD yang tumbuh positif masing-masing 3,57% dan 6,17%.
Sementara itu, kelompok bank yang masih negatif pertumbuhan kreditnya terjadi pada bank umum swasta nasional (BUSN) sebesar -5,08% serta bank kantor cabang asing (KCBA) yaitu -25,9%.
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More