Pernyataan DPR perihal BI harus diaudit menjadi mentah karena bank sentral memang selalu diperiksa oleh BPK. Paulus Yoga
Mamuju–Pelemahan nilai tukar Rupiah yang cukup dalam pada tahun ini memang menjadi perhatian banyak pihak terhadap kinerja Bank Indonesia (BI).
“Kami jelaskan, BI selama ini sudah selalu diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” tegas Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo di Mamuju, Kamis, 1 Oktober 2015.
Ia menjabarkan, bahwa audit BI oleh BPK memang telah dilakukan sesuai dengan ketetapan Undang-undang Bank Indonesia, pun Undang-undang Peredaran Mata Uang.
“Hasil dari audit 13 tahun itu hasilnya wajar tanpa pengecualian. Hasilnya juga kita publikasikan. BI juga tiap kuartal membuat laporan ke DPR dan Presiden,” tukasnya.
Seperti diketahui, belum lama ini, Ketua DPR Setya Novanto menyatakan, bakal meminta Komisi DPR yang membidangi keuangan dan perbankan untuk berembuk dengan BPK guna membahas rencana pemeriksaan khusus terhadap BI.
Hal tersebut dinilainya perlu dilakukan menyusul terjerembabnya nilai tukar Rupiah, yang terhadap Dolar AS (USD) sudah menembus Rp14 ribu. Padahal asumsi nilai tukar terhadap Dolar AS yang sesuai fundamental perekonomian Indonesia ditetapkan di kisaran Rp13.000 per USD. (*)
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More