Jakarta–Bank Indonesia (BI) pada tahun ini diperkirakan tidak akan melonggarkan kebijakan moneternya melalui suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate. Kondisi tersebut sebagai bentuk respon BI dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga AS (Fed Rate) di 2017 ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017. Menurutnya, ruang BI untuk menurunkan suku bunganya sangat tipis, bahkan BI diprediksi justru akan menaikkan suku bunganya.
(Baca juga: BI Optimis Suku Bunga Kredit Bisa Turun 1%)
Sebagai informasi, dalam FOMC meeting terakhir, The Fed memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga dari sebelumnya dua kali menjadi tiga kali di 2017 ini. Bahkan, pada Desember 2016 lalu The Fed juga sudah menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis points (bps).
“Dengan The Fed menaikkan bunga, maka BI enggak punya ruang untuk menaikkan suku bunganya, kalau The Fed terus menaikkan suku bunganya, bukan tidak mungkin bagi Pak Agus Marto (Gubernur BI) untuk menaikkan suku bunganya 25 bps,” ujarnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More