“Dengan dukungan infrastruktur pemerintah yang dilakukan secara masif, prospek kita, produksi beras kita akan signifikan. Sementara, pertumbuhan penduduk kita rata-rata di 1-2 persen,” ujar Dody.
Baca juga: Kredit ke Sektor Pangan Belum Optimal
Lebih lanjut Dody mengungkapkan, kebutuhan infrastruktur pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan ialah irigasi dan lahan. Penambahan lahan baru menjadi solusi di tengah tingginya alih fungsi lahan pertanian. “Jadi, saat irigasi tersier selesai, cetak sawah baru selesai,” ucapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bank Sentral menunjukkan, bahwa pada 2020 mendatang, produksi beras akan mencapai 50 juta ton atau sesuai dengan kebutuhan penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 252 juta orang. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More