News Update

BI Sudah Borong SBN Rp234,65 Triliun Untuk Tambal APBN

Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp234,65 triliun untuk menambal defisit APBN. Pembelian SBN tersebut terdiri dari 2 skema sesuai kesepakatan bersama dengan Pemerintah.

Gubernur BI Perry Warjoyo menjelaskan, melaui skema pembagian beban atau burden sharing, BI telah gelontorkan Rp183,48 triliun untuk pembeliam SBN. Pembelian SBN tersebut dilakukan dengan mekanisme secara langsung sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI pada 7 Juli 2020 atau skema burden sharing II.

“Realisasi pendanaan dan pembagian beban untuk pendanaan public goods dalam APBN tahun 2020 melalui mekanisme pembelian SBN secara langsung mencapai Rp183,48 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin 28 September 2020.

Sementara itu untuk skema kedua yakni Pembelian SBN melalui pasar perdana, BI juga telah menggelontorkan dana hingga Rp51,17 triliun per 24 September 2020. Pembelian SBN di pasar perdana berdasarkan kesepakatan bersama dengan Menteri Keuangan pada 16 April 2020 yang dilakukan melalui mekanisme pasar.

Perry mengungkapkan, dalam hal ini BI bertindak sebagai stanby buyer ketika pasar tidak mampu menyerap target lelang penerbitan SBN oleh pemerintah.

Ia menjelaskan, sebagai komitmen BI dalam mendukung pendanaan APBN Tahun 2020, BI telah membeli SBN dari pasar perdana sebesar Rp33,1 triliun dalam 10 kali lelang yang dilakukan pemerintah pada semester I/2020. Selanjutnya, hingga 24 September 2020 jumlah pembelian SBN BI meningkat menjadi Rp51,17 triliun dalam 22 kali lelang yang dilakukan pemerintah.

Sebagai informasi, pada Perpres 72 Tahun 2020, pemerintah menargetkan defisit anggaran Rp1.039,2 triliun atau 6,34% terhadap PDB. Untuk menutup defisit, pemerintah memerlukan pembiayaan utang sebesar Rp903,46 triliun. Secara rinci, kebutuhan pembiayaan utang sektor publik adalah Rp397,56 triliun dan sektor nonpublik Rp505,86 triliun. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

IHSG Sesi I Ditutup Anjlok 1,35 Persen ke Level 7.592

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (30/9) kembali… Read More

29 mins ago

Simak! Ini Deretan Upaya SMF Kurangi Beban Fiskal Pemerintah

Lampung – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) terus memperkuat perannya sebagai fiscal tools pemerintah. Penyedia… Read More

2 hours ago

Kabinet Zaken Gemoy: Harus Market Friendly dan Fokus Pada Penciptaan Lapangan Kerja

Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group KABINET pemerintahan Prabowo-Gibran akan terbentuk di 20… Read More

2 hours ago

Investor Simak! Berikut Sentimen yang Bakal Pengaruhi IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada pekan lalu sebesar 0,60 persen… Read More

3 hours ago

Tugure dan Malaysian Re Bahas Solusi Inovatif Menekan Angka Klaim Asuransi Kesehatan

Jakarta – PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) bersama Malaysian Reinsurance (Malaysian Re) menggelar sesi sharing… Read More

3 hours ago

Menguji Janji Ridwan Kamil Incar Cuan di Sektor Pariwisata Jakarta

Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil bakal mengambil ‘cuan’ dari… Read More

3 hours ago