News Update

BI: Statment The Fed buat Rupiah Melemah

Jakarta– Bank Indonesia (BI) meniai, pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir lebih diakibatkan oleh faktor global atau disebabkan oleh statment dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed seusai FOMC Meeting yang digelar pada 30 April-1 Mei 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsah, pada acara BBM (media briefing) mengenai “Meningkatkan Ketersediaan Likuiditas dan Mendukung Pendalaman Pasar Keuangan Melalui Penguatan Strategi Operasi Moneter” di Kompleks Perkantoran BI Jakarta.

Menurutnya, ada perbedaan presepsi mengenai arah suku bunga acuan The Fed, antara pernyataan Gubernur Bank Sentral AS dan presepsi yang berkembang di pasar global.

“Memang dinamika globalnya kan terus bergerak. Pada saat FOMC diumumkan, memang dollar secara global menguat karena statement James Powell berikan signal bahwa The Fed tidak akan menaikkan atau menurunkan, semenetara pasar ekspektasi menurunkan suku bunga,” jelas Nanang di Jakarta, Senin 6 Mei 2019.

Tak hanya itu, ketidakpastian kesepakataan dagang antara AS dengan negara China juga masih berlanjut dan dapat mengganggu stabilitas nilai tukar negara berkembang salahsatunya Indonesia.

Walau begitu, pihaknya terus mengimbau pasar agar tidak terlalu panik menghadapi pelemahan rupiah pada saat ini. Sebab, Nanang menilai, pelemahan yang terjadi hanya bersifat sementara.

“Sebetulnya kalau dinamika yang disebabkan oleh statement, biasanya jangka pendek. Statement dia akan berubah dalam wkatu singkat, bisa berbalik arah,” tukas Nanang.

Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor Bank Indonesia, rupiah per dolar AS pada hari ini (6/5) diposisi Rp14.308, atau melemah dibanding perdagangan Jumat lalu (3/5) yang diposisi Rp14.282. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

3 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

3 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

4 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

16 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

17 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

18 hours ago