Jakarta–Bank Indonesia (BI) mengaku, masih akan melakukan pelonggaran kebijakan moneternya melalui salah satu instrumen yang dianggap paling sejalan dengan kondisi perekonomian domestik dan luar negeri.
“Dalam Rapat Dewan Gubernur BI (RDG-BI) sebelumnya (14/1), bahwa ruang pelonggaran meneter itu memang ada,” ujar Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, 12 Februari 2016.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya tengah mengukur dan mengkaji tiga kebijakan moneter yang dapat mengakomodir pelonggaran kebijakan moneter sesuai dengan dinamika ekonomi nasional dan global.
“Kami akan kalibrasi. Bentuknya itu bisa pelonggaran di sisi operasi moneter, bisa penurunan suku bunga acuan (BI Rate) dan bisa juga penurunan Giro Wajib Minimum (GWM),” tukasnya.
Namun demikian, lanjut Perry, hasil kalibrasi terhadap ketiga instrumen moneter tersebut masih harus didiskusikan lagi pada RDG-BI yang akan berlangsung pada 17-18 Februari 2016, yang juga harus melihat dinamika ekonomi nasional dan global.
“Tentu saja di dalam RDG akan kami bahas menyeluruh atas faktor-faktor positif yang ada dan faktor global,” paparnya.
Selain itu, kata dia, BI juga harus mempertimbangkan dan mencermati faktor risiko dari masing-masing kebijakan moneter. Sehingga, keputusan yang akan ditempuh BI bisa tetap menjaga stabilitas ekonomi domestik. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Zurich Topas Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan beragam inovasi digital… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More
Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More
Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More