Moneter dan Fiskal

BI Siap Bersinergi dengan Prabowo-Gibran Tingkatkan Ekonomi RI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyatakan BI akan menjaga stabilitas maupun mendorong pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi kredit yang diyakini akan tumbuh tinggi.

“BI dengan pemerintahan baru tentu akan terus sinergi dalam menjaga stabilitas maupun mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks ini melalui pertumbuhan kredit,” kata Juda dalam Taklimat Media, Senin, 3 Juni 2024.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Suku Bunga Acuan BI Sulit Turun

Dalam hal ini, BI akan menyalurkan likuiditas yang memadai untuk meningkatkan penyaluran kredit. Seperti diketahui, BI menambahkan kembali insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dalam mendukung penyaluran kredit perbankan.

Melalui implementasi kebijakan KLM, akan ada tambahan likuiditas sebesar Rp81 triliun, dari Rp165 triliun menjadi Rp246 triliun dan pada akhir 2024 diprakirakan akan meningkat menjadi Rp280 Triliun, sejalan dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat.

“Jadi ke depan tentu saja kalau ekonomi terus berkembang, demand kredit meningkat, diharapkan kredit meningkat,” jelasnya.

Berdasarkan data BI, pada April 2024, kredit perbankan tumbuh 13,09 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan kredit didorong oleh pertumbuhan di banyak sektor, antara lain sektor industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan tingginya permintaan kredit dipengaruhi oleh sisi penawaran, sejalan dengan terjaganya selera perbankan yang didukung oleh tingginya permodalan, berlanjutnya strategi realokasi aset ke kredit oleh perbankan. Serta diterapkannya KLM yang menjaga kecukupan likuiditas perbankan. 

Baca juga: BI Pede Kredit Perbankan Tumbuh di Atas 12 Persen, Ini Pendorongnya

Perry mengatakan pertumbuhan kredit tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan DPK yang terus meningkat, yaitu mencapai 8,21 persen (yoy) pada April 2024. Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang tetap terjaga baik. 

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan konsumsi kredit yang masing-masing tumbuh sebesar 15,69 persen yoy, 13,25 persen yoy, dan 10,34 persen yoy. 

Pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 14,88 persen yoy, sedangkan kredit UMKM tumbuh sebesar 7,30 persen yoy. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 akan terus meningkat menuju batas atas kisaran prakiraan 10-12 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Di Atas Industri! Laba Bank Kaltimtara Tumbuh 37,93 Persen di 2024 jadi Rp549,73 Miliar

Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) mencatatkan pertumbuhan laba… Read More

10 hours ago

BSI Rayakan 4 Tahun Perjalanan dengan Santuni 4.444 Anak Yatim di Momentum Ramadhan

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar acara santunan untuk 4.444 anak yatim di Jakarta… Read More

10 hours ago

Bos BEI Pede Pasar Modal Bisa Sumbang 61 Persen dari Target Investasi Rp14.000 T

Jakarta – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffry Hendrik mengungkapkan, pasar modal di… Read More

10 hours ago

Duh, Neraca Perdagangan RI Februari 2025 Diramal Susut jadi USD1,85 Miliar

Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 diperkirakan… Read More

11 hours ago

Menteri Rosan Patok Target Investasi Rp13.000 Triliun di 2029

Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mematok target investasi… Read More

11 hours ago

Bank Aladin Syariah Gandeng Aksesmu Sasar UMKM Sektor Ritel

Jakarta – Bank Aladin Syariah menjalin kemitraan strategis dengan Aksesmu, aplikasi belanja grosir untuk kebutuhan… Read More

12 hours ago