Moneter dan Fiskal

BI Sepakati Kerja Sama EMEAP Kuatkan Ekonomi Kawasan

Jakarta – Gubernur Bank Sentral yang tergabung dalam EMEAP (Executives’ Meeting of East Asia and Pacific Central Banks) sepakat memperkuat komunikasi dan kerja sama antar bank sentral guna memperkuat ketahanan ekonomi kawasan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo dalam pertemuan Gubernur Bank Sentral EMEAP ke-22 di Auckland, Selandia Baru, mengatakan, kerja sama ini dilakukan guna merespon ketidakpastian global jangka pendek, serta mempersiapkan diri menghadapi tantangan jangka menengah dan panjang.

“Dalam pertemuan yang membahas perkembangan terkini ekonomi-keuangan global dan regional ekonomi tersebut, para gubernur menyambut baik prospek ekonomi yang positif dan stabilnya pasar keuangan di kawasan,” ujar Agus Marto dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017.

Menurutnya, produktivitas menjadi kunci bagi upaya pengendalian inflasi dan pengembangan kapasitas perekonomian dalam jangka menengah. BI mendukung penuh berbagai upaya reformasi struktural yang ditempuh dalam upaya meningkatkan efisiensi dan daya saing perekonomian.

Selain itu, BI berkontribusi secara aktif mendorong peningkatan produktivitas dengan konsisten menjaga stabilitas perekonomian sebagai prasyarat berlanjutnya kegiatan ekonomi yang produktif. BI juga menempuh berbagai inisiatif untuk meningkatkan efisiensi di pasar keuangan melalui berbagai upaya pendalaman pasar keuangan

Para gubernur juga mendiskusikan perkembangan Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee – MFSC) terkait pengawasan (surveillance), kegiatan riset, dan kerangka manajemen krisis regional. Pembahasan juga meliputi peran, manfaat dan tantangan teknologi finansial (Financial Technology) terhadap perekonomian.

Para gubernur sepakat agar komite dan working group EMEAP tetap melanjutkan pemantauan terhadap perkembangan financial technology. Selain itu, pertemuan juga mendiskusikan berbagai inisiatif kerja sama di bidang pengawasan bank, pasar keuangan, sistem pembayaran dan setelemen, serta teknologi informasi.

Dalam diskusi tersebut menyimpulkan, bahwa perkembangan positif masih akan terjadi di ekonomi di kawasan, meskipun beberapa risiko ketidakpastian ke depan perlu terus mendapat perhatian. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago