Moneter dan Fiskal

BI Sebut Perang Dagang Tak Berdampak Langsung ke Ekspor RI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, perang dagang yang masih berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan China serta antara AS dan UNI Eropa tidak terlalu berdampak langsung terhadap perekonomian Indonesia maupun kegiatan ekspor RI.

Gubernur BI Perry Warjiyo bahkan menyebut, permintaan ekspor yang menurun lebih disebabkan oleh perlambatan ekonomi di AS yang berdampak terhadap perdagangan nasional.

“(Perang dagang)Terganggu sih tidak. Cuma masalahnya kan dari sisi permintaannya juga menurun. Bukan masalah dampak dari trade war secara langsung. Tapi kan pertumbuhan ekonomi amerika ada kecenderungan menurun, sehingga permintaan terhadap barang ekspor, tidak hanya ke Indonesia, tapi ke seluruh negara itu menurun,” jelas Perry di komplek DPR RI Jakarta, Senin 8 Juli 2019.

Oleh karena itu Perry menyebut, salah satu strategi yang perlu Pemerintah lakukan, dan sedang dilakukan yaitu mengisi ketersediaan pasar yang sebelumnya dipasok oleh Tiongkok.

“Dengan pemerintah AS memang harus meningkatkan hubungan dagang secara bilateral. Kalau dengan amerika itu kita bisa menjual kesana, ekspor kesana, tapi kita juga membeli atau mengimpor dari sana,” jelas Perry.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2019 sebesar US$14,74 miliar. Dibandingkan April 2019 atau bulan sebelumnya mengalami kenaikan 12,42% sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun 8,99%. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

5 mins ago

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

28 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

2 hours ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

2 hours ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago