Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, ketegangan politik yang sempat terjai pada 22 Mei kemarin tidak begitu mempengaruhi pasar keuangan nasional khususnya pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Kompleks Perkantoran BI, di Jakarta, Senin 27 Mei 2019. Menurutnya, Pemerintah masih mampu untuk mengantisipasi kericuhan tersebut.
“Beberapa hari lalu ada kejadian menyangkut keamanan, ketertiban di Jakarta. Alhamdulillah kami melihatnya situasi cukup terkendali. Kami yang jaga stabulitas melihat ya gejolak di pasar keuangan pada tanggal 21 dan 22 Mei itu bisa dikatakan relatif terkendali,” ujarnya.
Pada hari ini saja, kata Mirza, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menunjukkan penguatannya. Dirinya menyebut, dampak memanasnya suhu politik tersebut tidak begitu panjang.
“Kalau dilihat data data, hari ini Rupiah itu relatif stabil. Menguat 0,07 persen dan itu kebetulannya sama juga ytd 0,07 pada level 14.375,” tambah Mirza.
Tak hanya itu, dirinya juga bersyukur rupiah masih mampu untuk menunjukkan penguatannya ditengah gejolak ekonomi global yang masih berlanjut salahsatunya kondisi politik global.
“Kita bisa stabil di itu harus disukuri. Korea Won karena kemarin Korea Utara luncurkan mislinya masih sempat lemah,” tukas Mirza. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More