Moneter dan Fiskal

BI Sebut Dampak Penurunan GWM, Tambah Likuiditas Rp100 Triliun

Jakarta– Bank Indonesia (BI) meramalkan, dampak luas dari penurunan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) dapat menambah pasokan likuiditas perbankan hingga Rp100 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019. Menurutnya, penambahan likuiditas tersebut terjadi lantaran perputaran uang perbankan dalam menyalurkan kredit miliknya.

“Kalau kita perhitungkan angka money multiplier potensi bisa tambah likuiditas Rp100 triliun,” kata Perry di Jakarta, Jumat 5 Juli 2019.

Sebelumnya, pada Rapat Dewan Gubernur bulan Juni lalu BI memproyeksikan dampak lansung penurunan GWM akan menambah likuiditas sebesar Rp25 triliun. Namun angka tersebut dapat terus bertambah seiring dengan penyaluran kredit bank yang terus tumbuh.

“Kalau anda hitung Rp25 triliun kan langsung. Kalau ini nambah dan bank salurkan kredit, kemudian kredit masuk lagi sebagai dana pihak ketiga bank, kemudian bank menyalurkan lagi akan seperti itu muter terus,” jelas Perry.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada periode Juni 2019 memutuskan untuk menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah sebesar 50 basis poin (bps) untuk bank konvensional dan bank syariah maupun unit usaha syariah. Sehingga masing-masing GWM menjadi 6% untuk bank konvensional dan 4,5% untuk bank syariah atau unit usaha syariah dengan GWM rata-rata tetap 3%. Putusan tersebut berlaku sejak 1 Juli 2019. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

42 mins ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

1 hour ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

13 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

15 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

16 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

18 hours ago