Jakarta-Bank Indonesia (BI) meresmikan penambahan kluster baru dalam Museum Bank Indonesia (MBI) yang didesain secara digital dan menarik untuk kaum milenial. Kluster yang dirubah ialah kluster 2012-2016.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, Kepala Departemen Komunikasi Agusman, serta Gubernur Bank Indonesia Periode 2013-2018 dan para peserta yang merupakan mahasiswa.
Dalam pesannya Mirza Adityaswara menyebut mengatakan museum sendiri merupakan alat komunikasi yang menarik bagi BI untuk disampaikan kepada generasi milenial tentang berbagai regulator BI.
“Museum, satu sisi menceritakan tentang sejarah bank sentral, sejarah uang yang dicetak oleh negara ini tapi juga cerita tentang kebijakan,” kata Mirza di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 2 November 2018.
Kluster baru tersebut dirancang ulang oleh salah satu arsitektur asal Singapura, Yann Follain. Museum BI khususnya cluster 2012-2016 tampak menarik dan dilengkapi dengan layar yang menampilkan penjelasan tentang berbagai istilah dalam perekonomian.
Mirza berharap para generasi muda dapat memahami bagaimana sejarah perekonomian nasional melalui fisualisasi digital yang diterapkan dalam kluster 2012-2016.
“Renovasi kluster ini cocok buat teman teman milenial dan yang penting adalah teman teman paham mengenai kebijakan BI, yang urusannya inflasi nilai tukar,” tukas Mirza.(*)
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More