Market Update

BI: Rupiah Masih Akan Menguat Tahun Ini

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan berlanjut. Bank Sentral optimis, tahun ini nilai tukar rupiah bisa terus menguat yang didorong oleh berbagai faktor baik dari global maupun dalam negeri.

Asal tahu saja, pada perdagangan hari ini (30/1) nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 5 poin atau 0,04 persen di level Rp14.089 per dolar AS, dari level penutupan perdagangan sebelumnya yang berakhir ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen di posisi Rp14.094 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019 mengatakan, tahun lalu dolar AS mencapai level tertinggi di posisi Rp15.400. Namun, kebijakan bank sentral yang terus menjaga nilai tukar, membuat rupiah menguat. Saat ini dolar AS tercatat kisaran Rp14.000 an.

“Tahun lalu rupiah terdepresiasi 5,85 persen dan tahun ini sudah terapresiasi. Kebijakan yang diambil oleh bank sentral dan pemerintah membuat rupiah terus menguat,” ujarnya.

Baca juga: BI: Penguatan Rupiah di 2019 Akan Didorong Oleh 4 Faktor Ini

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, ke depan BI optimis rupiah akan terus mengalami apresiasi dan menguat. Hal ini sejalan dengan adanya aliran modal asing diprediksi bisa terus masuk ke Indonesia. Dirinya juga menyebut, bahwa tahun lalu aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai US$12 miliar.

Kemudian per Januari tercatat sekitar Rp19 triliun atau sekitar US$1,4 miliar. Dengan aliran modal asing yang masuk cukup deras ke Indonesia, maka, supply juga akan meningkat, sehingga akan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, penguatan rupiah juga didorong oleh adanya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed berkurang. Tahun ini kemungkinan bunga naik hanya dua kali, ini menjadi salah satu pertimbangan yang mempengaruhi nilai tukar di Indonesia. Lalu target defisit transaksi berjalan yang dipatok akan membaik turut membuat pasar lebih baik.

Mekanisme pasar keuangan yang terus membaik dengan adanya domestic non deliverable forward (DNDF), tambah dia, juga turut mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

1 hour ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

2 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

2 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

3 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

4 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

4 hours ago